Jakarta, MNEWS.co.id – Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) saat ini menjadi unsur penting untuk mendorong perekonomian nasional di masa pandemi Covid-19.
Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Rully Indrawan mengatakan, total UMKM nasional sekitar 99,9 persen dari total usaha yang ada di Indonesia. Hanya saja karena sektor usaha ini terkena dampak paling parah maka pergerakan ekonomi nasional menjadi jatuh.
Dari sisi lapangan kerja, sektor ini juga menjadi sektor paling banyak penyerapannya. Namun di sisi lain, pandemi memberikan peluang baik bagi pelaku UMKM agar tumbuh kembang. Salah satunya peluang untuk melakukan transformasi bisnis oleh UMKM seperti lebih mengoptimalkan pemanfaatan teknologi dalam bertransaksi baik penjualan atau pembelian.
Transaksi secara online akhir-akhir ini menjadi suatu hal lazim sebab dianggap sebagai solusi untuk meminimalisir kontak langsung agar penularan Covid-19 bisa ditekan.
Rully mengapresiasi dukungan dari semua pihak khususnya Bank Indonesia (BI) yang telah mengeluarkan sebuah platform QR Code Indonesian Standard (QRIS). Dengan sistem ini akan semakin memudahkan para pelaku UMKM dalam melakukan transaksi.
Dari sisi keamanan dijamin dengan QRIS transaksi cepat, mudah, murah, aman, dan handal. Sistem ini tentu saja mendukung upaya pemerintah dalam mencegah penyebaran Covid-19 karena transaksi bersifat cashless.
Rully juga berharap semua pihak dapat memberikan dukungan terhadap UMKM nasional supaya bisa bangkit dari keterpurukan. Dia berharap Organisasi UKM IKM Nusantara yang telah tersebar di 21 provinsi bisa bersama pemerintah melakukan pendampingan dan pembinaan bagi UMKM agar bisa bertahan di tengah kondisi yang sulit.
Melalui berbagai program yang disusun oleh UKM IKM Nusantara, Ia menegaskan siap mendukungnya dan berjalan bersama-sama. “Ini luar biasa, kita berdoa agar UKM IKM Nusantara bisa terus berperan dalam membantu pendampingan terhadap pelaku UMKM kita. Sebelum Covid-19 kita udah kordinasi dengan berbagai Kementerian dan Lembaga untuk melakukan konsolidasi bersama dalam membantu UMKM,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Unit Implementasi Kebijakan SP dan Pengawas SP PUR Bank Indonesia Wilayah Solo, Mulyadi mengatakan bahwa tren transaksi digital yang terus meningkat mendorong BI untuk terus mengkampanyekan QRIS.
Menurutnya sistem pembayaran nasional yang sudah terhubung dengan mobile payment ini telah didukung oleh 38 penyelenggara bank dan non bank. Oleh sebab itu dipastikan transaksi dengan QRIS akan lebih aman dan mudah.
“Pelaku UMKM bisa memanfaatkan QRIS ini untuk segala jenis kategori usaha. Untuk bisa terhubung dan memanfaatkan layanan ini dia menyarankan agar pelaku UMKM dapat mendaftarkan diri untuk menjadi merchant dengan cara menghubungi QRIS berizin,” katanya.
Kemudian pelaku usaha perlu menyiapkan dokumen pendukung seperti buku rekening, smartphone dan lainnya. “Manfaatnya banyak, bagi pedagang QRIS ini dapat membangun credit profile untuk memudahkan mendapatkan pembiayaan. Semua transaksi tercatat dengan rapi dan masuk ke rekening pemilik dan tentunya murah, mudah dan akan terhindar dari risiko seperti pencurian dan uang palsu,” kata Mulyadi.