SOVLO buka kolaborasi luas bersama ilustrator lokal. (Foto: Antara)

Jakarta, MNEWS.co.id – Melanjutkan kampanye Bangga Ilustrator Lokal yang dirilis pada November 2021, brand fesyen lokal Sovlo kini memperluas cakupan kolaborasi dengan pekerja kreatif sebagai upaya merespons situasi krisis ekonomi.

Sovlo merupakan salah satu dari sekian brand yang berhasil memikat perhatian pecinta fesyen dalam negeri meskipun terdampak pandemi seperti yang lainnya.

Digitalisasi yang tumbuh subur di masa pandemi terbukti membuka peluang bagi brand untuk membuka lapangan pekerjaan tidak hanya bagi pegawai dan penjahit, tapi turut membuka peluang juga bagi ilustrator-ilustrator berbakat untuk mendapatkan penghasilan dari karyanya.

Melalui kampanye yang rencananya berlangsung hingga penghujung 2022 ini, brand di bawah naungan Lotus Group ini  menargetkan berkolaborasi dengan setidaknya 500 ilustrator berbakat dari seluruh penjuru negeri.  Kampanye ini merupakan kelanjutan strategi brand untuk berkolaborasi dengan ilustrator lokal yang sudah dilakukan sejak Februari 2021.

CEO dan founder Sovlo, Lidya Valensia menjelaskan langkah kolaborasi dengan ilustrator yang dilakukan Sovlo selama ini sangat menggembirakan hasilnya.

“Selama ini pula kami melihat bahwa sangat banyak ilustrator Indonesia yang karyanya sangat bagus dan berpotensi. Melalui kampanye Bangga Ilustrator Lokal, kami ingin membuka pintu seluas-luasnya dan menjadi wadah bagi ilustrator lokal, agar karya mereka bisa menghasilkan, bahkan bisa menjadi sumber penghidupan, khususnya di masa pandemi ini,” katanya dilansir dari siaran pers Kemenparekraf.

Sebagai produk karya anak bangsa, Sovlo memiliki keleluasaan dan memilih untuk mengeksplorasi tema-tema positif dan menguatkan seperti Indonesian Strong Woman, Kembang Nusantara, dan Colorful Indonesia yang disukai konsumen, selain juga tema-tema unik dari para ilustrator yang sudah berkolaborasi.

“Untuk kolaborasi dengan para ilustrator, Sovlo memang menyarankan ilustrator yang bekerja sama untuk menggali inspirasinya dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia dan semangat cinta Tanah Air. Tujuannya agar karya-karya yang kami wujudkan menjadi produk, bisa dekat di hati masyarakat luas,” tambah Lidya.

Suksesnya kolaborasi dengan 15 ilustrator, mendorong Sovlo untuk secara resmi meluncurkan kampanye Bangga Ilustrator Lokal di akhir tahun lalu. Langkah ini juga didukung oleh ilustrator-ilustrator yang sudah berkolaborasi dengan brand.

“Dengan menggandeng lebih banyak ilustrator dengan beragam latar belakang, kami ingin Sovlo bisa menangkap ide, aspirasi, gaya dan estetika modern khas Indonesia yang tumbuh dan berkembang di berbagai daerah. Jika memang estetikanya bisa menarik perhatian masyarakat, maka perlu kita tumbuhkan bersama,” pungkasnya.

Ilustrator yang berkolaborasi dengan Sovlo datang dari beragam latar belakang. Salah satunya adalah Joanne (Djoanneth) seorang arsitek di salah satu studio arsitektur di Jakarta. Sejak kecil sudah hobi menggambar, di awal tahun 2021 Joanne mencoba ilustrasi digital. Metode inilah yang digunakannya untuk melahirkan karya untuk Sovlo.

Ada juga Melissa (MelissaChaw13), ilustrator dengan karyanya yang penuh warna dan fun diwujudkan menjadi beberapa jenis produk fesyen, mulai dari kemeja, tas, hingga laptop sleeve. Guratan ilustrasinya ini, mengantar Melissa berhasil menjadi salah satu ilustrator Sovlo dengan hasil penjualan terbesar.

Sementara itu, bagi Moudy Angela (sketchymo.id), illustrator yang juga ibu rumah tangga dengan 2 anak yang gemar mengisi waktunya dengan membuat ilustrasi, pengalaman kolaborasi dengan Sovlo cukup berkesan karena ilustrator turut diajak bekerjasama dengan tim produksi hingga penjahit.

Jika tertarik berkolaborasi, ilustrator di seluruh Indonesia bisa mendaftarkan diri dan karyanya di https://tinyurl.com/ilustratorSOVLO atau mendapatkan informasi melalui akun instagram SOVLO di @sovlo.id.

“Kampanye Bangga Ilustrator Lokal adalah kesempatan bagi teman-teman yang memiliki hobi dan skill menggambar ilustrasi untuk mendapat penghasilan dari karya ilustrasinya. Tidak harus yang berprofesi sebagai ilustrator full time atau freelance yang bisa ikut,” ujar Joanne.