Solo Keroncong Festival (SKF) 2022 dapat menggelorakan perputaran ekonomi Solo dan sekitarnya, sehingga berdampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat secara luas. (Foto: Dok/Kemenkop UKM)

Solo, MNEWS.co.id – Penyelenggaraan Solo Keroncong Festival (SKF) 2022 dapat menggelorakan perputaran ekonomi Solo dan sekitarnya, sehingga berdampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat secara luas.

Sejak dulu, Solo selalu menjadi kiblat untuk mendalami ilmu budaya keroncong. Seiring dengan evolusinya, keroncong bertransformasi dari keroncong tempo doeloe, hingga keroncong modern, begitu pula festival musik keroncong yang juga terus berbenah.

“SKF 2022 menjadi kesempatan baik bagi UMKM unggulan Solo, yang berbasis kreativitas dan inovasi untuk unjuk gigi,” kata Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki saat membuka SKF 2022, di Solo, Minggu (24/7/2022).

Teten menambahkan, ajang SKF 2022 yang mengangkat tema “Keroncong Fusion” menjadi relevan dalam memperkenalkan grup-grup orkes nasional dan internasional ke generasi muda.

Terlebih Solo juga merupakan rumah bagi begitu banyak legenda keroncong. Salah satunya seniman keroncong kota Solo Hj. Waldjinah yang di usia 76 tahun masih berkarya lewat musik keroncong.

“SKF 2022 akan menginspirasi pula lahirnya bibit-bibit legenda keroncong di masa depan,” katanya.

Ia juga berharap penyelenggaraan SKF dapat terus bergulir, tumbuh lebih besar, dan mengukuhkan keroncong sebagai kekayaan budaya Indonesia yang dikenal masyarakat dunia.

SKF 2022 yang diselenggarakan pada dua hari berturut-turut 24 dan 25 Juli 2022 menampilkan musik keroncong yang bercampur padu dengan genre musik popular di antaranya pop, campursari, hingga jazz.