Jakarta, MNEWS.co.id – Gempuran brand impor sepatu sneaker di Indonesia banyak dirasakan oleh para pengusaha. Apalagi, kondisi Covid-19 juga makin memperparah kondisi mereka. Banyak pengusaha lokal sepatu menutup sementara pabriknya bahkan tak sedikit juga yang gulung tikar.
Namun, hal itu tak berlaku bagi Owner brand Aerostreet, Aditya Caesarico. Ia justru membuat perlawanan terhadap brand impor dengan menciptakan #LokalTakGentar di sepatu yang dijualnya dengan harga terjangkau.
“Sepatu #LokalTakGentar ini sebenarnya kan arah besarnya ke Aerostreet yakni sepatu semua kalangan masyarakat Indonesia. Harganya pun sama, yakni Rp 99.900, sangat terjangkau untuk segmen anak muda milenial,” kata Rico dikutip dari Ayo Jakarta.
#LokalTakGentar merupakan symbol perlawanan dan aksi protes di industri sepatu. Ini dikarenakan, mahalnya harga sepatu impor yang kadang tak dibarengi dengan kualitas barang tersebut. Selain itu, #LokalTakGentar tersebut juga salah satu gerakan mendukung sepatu produk dalam negeri untuk menjadi raja di negeri sendiri.
“Kualitas sepatu lokal itu gak kalah dengan sepatu impor merk dunia. Bahan-bahannya juga dapat diperoleh disini semua. Bahkan harganya lebih murah dan terjangkau,” tambahnya.
Mengenai upaya perlawanan melalui #LokalTakGentar yang dilakukan, Rico menjelaskan, head to head-nya dengan produk asli tapi palsu (aspal) yang dikenal di pasaran yakni KW. Menurunya, produk KW merupakan sepatu yang diproduksi secara rumahan namun memiliki brand-brand global yang sudah terkenal.
“Untuk gempuran dari Tiongkok, saya tidak terlalu khawatir. Justru saya khawatir produk KW, dengan harga kisaran Rp 150 Ribu dengan brand-brand global. Namun secara kualitas, produksi sepatu saya bisa diadu dengan produk KW tersebut,” ujar Rico.
Tak hanya sebuah gerakan, Rico merepresentasikan #LokalTakGentar tersebut 100 persen merupakan bahan-bahan dari Indonesia, serta 1.400 pegawainya merupakan warga Indonesia yang berada di sekitar Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
“Untuk pengembangan produk, saya miliki tim sendiri dan selalu merespons perkembangan pasar, terutama di segmen anak-anak muda. Kami miliki kebijakan yakni dengan konsep sepatu satu harga. Semua sepatu yang diproduksi harganya sama, Rp 99.900 per pasang,” ungkapnya.
Menurutnya, sepatu-sepatu dengan brand lokal saat ini tengah bangkit dan fight melawan gempuran brand luar negeri.
“Produk lokal berani diadu dengan brand global. Cintai produk lokal, dukung terus produk lokal, karena produk lokal tidak kalah dengan produk impor dari seluruh dunia,” tutup Rico.