Ilustrasi produk UMKM. (Foto: Fathur Rochman)

Jakarta, MNEWS.co.id – Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) termasuk salah satu sektor yang memiliki peran krusial dalam memperkuat perekonomian nasional. Hal ini terutama terbukti selama masa pandemi hingga pascapandemi saat ini. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebutkan, UMKM berperan penting dalam menjaga resiliensi ekonomi domestik, terlebih di tengah tantangan mobilitas ekonomi masyarakat Indonesia. 

“UMKM merupakan sektor yang memiliki peran sangat vital dalam menjaga resiliensi ekonomi domestik. Dengan jumlah yang terus bertambah setiap tahunnya, UMKM semakin mendominasi struktur ekonomi nasional,” ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip MNEWS.co.id, Selasa (24/1/2023). 

Airlangga melanjutkan, dalam dua dekade terakhir sebanyak 57% dari Produk Domestik Bruto (PDB) nasional berasal dari UMKM dan berhasil menyerap sekitar 90% dari total tenaga kerja di Indonesia.

UMKM dinilai selalu menjadi sektor dengan daya tahan yang baik sehingga cepat pulih dari krisis dalam waktu singkat. Selain itu, UMKM juga menjadi fondasi yang diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. 

Namun demikian, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan para pelaku UMKM Indonesia, mengingat dalam aktivitas ekspor UMKM hanya menyumbang 15,8% saja. Berbeda dengan negara lain seperti Jepang yang bisa mengekspor hingga 53,8%. 

Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, pada 2022, kontribusi ekspor UMKM Indonesia memang masih terbilang rendah dibandingkan dengan sejumlah negara tetangga, seperti Singapura yang telah mencapai 41%, Malaysia 18%, dan Thailand sebanyak 29%. 

UMKM tidak dapat berdiri sendiri, perlu mendapat dukungan dari pemerintah berupa pembiayaan serta penguatan daya saing. Untuk 2024, Kementerian Koperasi dan UKM menargetkan kontribusi ekspor UMKM mencapai 21,6%.