Jakarta, MNEWS.co.id – Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada bulan Februari 2020 mencatat impor nonmigas Indonesia mengalami penurunan drastis. Apa artinya bagi para pelaku UMKM?
Edward Hendra Surya, Ketua Bidang Pemasaran dan Permodalan BPD Sahabat UMKM DKI Jakarta yang juga pemilik dari usaha Onde Mande Food, melihat banyak pembelajaran yang bisa diambil hikmahnya dari situasi saat ini.
Mungkin bagi sebagian besar orang, sekarang adalah masa krisis karena kelangkaan barang-barang yang susah untuk didapatkan di masa karantina ini.
Tapi ingatlah 1 pepatah mengatakan:
“If opportunity doesn’t knock, build a door.” -Milton Berle
“Jika kesempatan tak kunjung datang, buatlah sebuah pintu.”
Impor barang-barang dari luar saat ini dibatasi oleh pihak-pihak terkait. Apa yang saat ini orang paling banyak butuhkan? Maka buatlah sebuah pintu.
Berikut tips-tips agar kita para pelaku UMKM dapat survive di masa-masa seperti saat ini.
1. Pelajari peluang apa yang bisa kita masuki di saat seperti ini.
2. Buatlah list skala. Peluang mana yang dapat kita lakukan untuk mendapatkan margin yang pantas di situasi ini tanpa mengesampingkan sisi kemanusian.
Maksudnya:
Jangan aji mumpung untuk menjual produk dengan harga selangit.
3. Dalam situasi yang kondusif banyak produk yang saat ini dicari di market, antara lain:
– Obat-obatan herbal
– Makanan siap saji kuah-kuahan
– Minuman kesehatan
– Ekstrak buah untuk daya tahan tubuh
– Sanitizer homemade dengan pengawasan ahli
– Masker kain yang bukan sekali pakai (cuci dan pakai lagi)
– Perkakas craft untuk orang-orang yang di rumah supaya tidak bosan
– Games untuk anak-anak di rumah selama masa karantina
– Dan masih banyak lagi.
4. Pastikan produk UMKM yang kita buat dan ciptakan ini mempunyai Value yang baik.
5. Lakukan review kepada mentor/orang-orang yang kita anggap mampu memberikan masukan, saran maupun kritik membangun sebelum produk kita siap untuk dipasarkan.
6. Kualitas produk dan sisi higienis saat ini sangatlah penting. Kalau perlu tonjolkan itu sebagai salah satu Value-Added.
Demikian pembahasan saya. Semoga dapat bermanfaat bagi para pelaku UMKM dan mari saatnya kita semua unjuk gigi.
Penulis: Edward Hendra Surya,
Ketua Bidang Pemasaran dan Permodalan BPD Sahabat UMKM DKI Jakarta