Menkeu Sri Mulyani pada acara “Ring the Bell for Gender Equality” di Main Hall Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (13/3/2019). Foto: Kemenkeu.
Menkeu Sri Mulyani pada acara “Ring the Bell for Gender Equality” di Main Hall Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (13/3/2019). Foto: Kemenkeu.

Jakarta, MNEWS.co.id – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan, salah satu cara paling efektif mendorong terwujudnya kesetaraan gender di Indonesia adalah melalui contoh nyata dari para tokoh khususnya perempuan sebagai role model yang telah sukses di berbagai bidang.

“Bagi banyak negara, kebijakan (yang mendukung akses bagi wanita untuk maju) dapat dibuat, tetapi cara yang paling efektif untuk mendobrak nilai-nilai tradisional adalah melalui contoh. Role model adalah hal yang sangat penting,” jelasnya.

Hal ini disampaikan Menkeu pada acara “Ring the Bell for Gender Equality” sebagai rangkaian peringatan Hari Perempuan Internasional di Main Hall Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (13/3/2019) dilansir dari Kemenkeu.

Diharapkan dengan adanya role model tersebut akan menginspirasi para wanita untuk lebih percaya diri mampu berkiprah di berbagai bidang kehidupan. Dari sisi Kementerian Keuangan (Kemenkeu), telah, sedang, dan terus menerapkan program inisiatif dan kebijakan afirmatif untuk mendukung terwujudnya kesetaraan gender di Indonesia. Selain itu, kolaborasi semua pihak seperti pemerintah, swasta, dan masyarakat diperlukan untuk mempercepat terwujudnya hal tersebut.

Menurut Menkeu, saat ini terdapat tiga masalah utama menghalangi terwujudnya kesetaraan gender yaitu terbatasnya akses perempuan untuk mendapatkan kesempatan yang sama dengan laki-laki dalam berbagai bidang, stereotyping bahwa perempuan berkarir bukanlah perempuan yang baik bagi keluarga dan masih adanya persepsi bahwa pekerjaan tertentu hanya bisa dilakukan oleh kaum laki-laki.

Dalam hal mempromosikan kesetaraan gender, Kemenkeu terus melakukan program inisiatif dan kebijakan yang mendukung. Salah satu inisiatif yang bersifat inovatif, minggu lalu, Kemenkeu melakukan program “Girls Take Over”.

Program tersebut memberikan kesempatan bagi tiga wanita muda yang terpilih melalui seleksi dari seluruh Indonesia untuk menjadi “Menkeu”, “Direktur Jenderal Pajak” dan “Direktur Jenderal Bea dan Cukai” selama satu hari. Pemilihan tiga jabatan tersebut karena selama ini posisi dimaksud sering dipersepsikan sebagai pekerjaan “laki-laki”.

“Salah satu program inisiatif yang kami lakukan minggu lalu adalah program “Girls Take Over”. Kami melakukan seleksi terhadap para wanita muda dari seluruh Indonesia untuk sementara (satu hari) menjadi Menkeu, Direktur Jenderal Pajak dan Direktur Jenderal Bea dan Cukai. Kita harapkan hal ini akan menginspirasi para wanita Indonesia lainnya untuk percaya diri bahwa tidak ada pekerjaan yang tidak bisa dilakukan perempuan,” kata Menkeu.

Lebih lanjut, Menkeu mencontohkan salah satu program inisiatif dan inovatif yang dilakukan Kemenkeu dalam mendorong terwujudnya gender equality. Ia mengajak para hadirin khususnya dari pihak swasta untuk menerapkan program sejenis sehingga diharapkan gender equality campaign dapat bergaung di seluruh Indonesia.