Ilustrasi Fintech. Foto: Google Images.
Ilustrasi Fintech. Foto: Google Images.

Jakarta, MNEWS.co.id – Dukungan pembiayaan menjadi salah satu aktivitas kunci yang dihadirkan oleh perusahaan teknologi finansial atau fintech dalam membantu pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia bangkit dari dampak Covid-19.

Hal ini diperkuat oleh temuan-temuan dalam riset terbaru yang dilakukan oleh Tenggara Strategics. Dalam riset ini, Tenggara Strategics melakukan penelitian kuantitatif dan kualitatif kepada 275 borrower pada platform fintech lending Investree yang berasal di berbagai kota di Indonesia.

Lebih lanjut, riset ini bertujuan untuk memahami sejauh mana dampak finansial dan sosial yang diberikan oleh perusahaan fintech lending, khususnya Investree, dalam membantu pelaku UMKM bertahan menghadapi badai Covid-19.

Hasil riset Tenggara Strategics menyatakan akses pembiayaan yang difasilitasi oleh Investree telah mendukung keberlangsungan bisnis pelaku UMKM selama pandemi sejak 2020 hingga 2021.

Dari aspek keuangan/ekonomi, Investree membantu pelaku UMKM tetap beroperasi sekaligus meningkatkan pendapatan. Sebanyak 96% borrower Investree dari segmen mikro atau borrower dengan jumlah pinjaman kurang dari Rp 4,5 juta per tahun, dapat mempertahankan atau meningkatkan pendapatannya selama masa pandemi.

Selain itu, Investree turut berperan dalam membuka lapangan pekerjaan baru. Setelah pinjamannya disalurkan melalui Investree, 21% borrower dari segmen kecil atau borrower dengan jumlah pinjaman kurang dari Rp5,5 miliar per tahun dan 62% borrower dari segmen menengah atau borrower dengan jumlah pinjaman lebih dari Rp5,5 miliar per tahun mampu menciptakan lapangan pekerjaan pada masa pandemi (1.407 dan 1.175 secara berurutan).

Executive Director Tenggara Strategics, Riyadi Suparno memaparkan, temuan ini menarik sekaligus memperkuat gagasan bahwa alternatif pembiayaan fintech lending memberikan dampak positif bagi ketahanan bisnis UMKM.

“Selama pandemi Covid-19 berlangsung, mayoritas pelaku UMKM mengalami penurunan pendapatan sebagai pengaruh dari permintaan yang menurun. Akibatnya, pelaku UMKM seringkali harus bertahan dengan mengurangi jumlah sumber daya manusia yang dipekerjakan oleh mereka,” jelas Riyadi.

Untungnya kata Riyadi, akses pembiayaan yang difasilitasi oleh perusahaan fintech lending seperti Investree bisa membantu dan mendukung pelaku UMKM dalam meningkatkan pendapatan mereka. Tak hanya itu, pelaku UMKM bahkan berhasil menambah lapangan pekerjaan atau mempertahankan tenaga kerja.

Menurut hasil riset Tenggara, akses pembiayaan yang disediakan oleh Investree juga meningkatkan inklusi keuangan, di mana 39% dari para borrower mendapatkan pinjaman pertama mereka dari platform fintech lending khususnya Investree.

Selain itu, pembiayaan melalui Investree juga mendorong para UMKM menciptakan inovasi dalam bisnis mereka. Lebih dari 80% borrower Investree dari segmen mikro, kecil, dan menengah mampu berpindah ke industri baru selama pandemi. Serta lebih dari 70% borrower Investree dari segmen mikro, kecil, dan menengah mampu menambah produk atau jasa baru selama pandemi.

Selain dari aspek keuangan/ekonomi, hasil riset dari Tenggara Strategics menilai dukungan yang difasilitasi oleh platform fintech lending Investree juga berdampak baik terhadap aspek kesejahteraan mental dan sosial pelaku UMKM.

Sebesar 78% borrower Investree yang tergabung dalam komunitas Koperasi Jasa dengan Unit Usaha Simpan Pinjam Gramindo Berkah Madani beserta sub usahanya Gayatri Microfinance merasa terdukung secara mental dan sosial di mana kualitas hidup mereka naik sebesar 14%. Hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan kesejahteraan ekonomi, psikologis, dan sosial dari pembiayaan melalui Investree.

Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi, menyampaikan, hasil riset Tenggara Strategics menjadi bukti nyata komitmen Investree dalam mendukung pelaku UMKM jadi lebih tangguh.

Terbukti, hingga Februari 2022, Investree berhasil membukukan catatan total fasilitas pinjaman Rp14,75  triliun dan nilai pinjaman tersalurkan Rp9,62 triliun dengan rata-rata tingkat imbal hasil 16,5% p.a. dan rata-rata TKB90 sebesar 99,37%.

“Investree akan terus menggenjot upaya untuk memberikan dukungan kepada pelaku UMKM di Tanah Air melalui kemudahan dan kecepatan akses pembiayaan berbasis teknologi digital. Sebagai pionir fintech yang telah berekspansi ke Filipina dan Thailand, Investree bersyukur dapat memberikan dampak signifikan serta terukur terhadap kestabilan bisnis borrower sejalan dengan komitmen kami untuk mewujudkan inklusi keuangan,” ungkap Adrian.

Ia menyebut, ke depan pihaknya berharap Investree dan pemain fintech lending lainnya dapat terus berkontribusi bagi pertumbuhan UMKM melalui akses pembiayaan mudah, cepat, dan terjangkau.