Tampilan produk UMKM Lokal di Gedung Sarinah. (Foto: dok. Sarinah)

Jakarta, MNEWS.co.id – Sejumlah produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) akan diakomodir PT Sarinah (Persero) untuk dipasarkan baik secara nasional dan internasional. Meski begitu, produk-produk lokal tersebut akan dikurasi manajemen dan tim Sarinah.

Direktur Utama Sarinah, Fetty Kwartati mengungkapkan bahwa dukungan pada produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang dilakukan dengan fasilitasi penjualannya melalui gedung Sarinah dan bekerja sama dengan pihak pasar retail global.

“Kami percaya bahwa dengan pergerakan ekonomi yang besar ini bisa membuat produk Indonesia semakin kompetitif dari sisi desain, produk dan harga. Sehingga kita ingin menjadi kekuatan sendiri untuk go internasional melalui platform yang disediakan di Sarinah,” kata Fetty.

Sarinah sendiri akan masuk dalam pasar internasional, dimana dalam ekspansi bisnis tersebut, perseroan melakukan kerja sama dengan Dufry dan grup Omega Mexico. Melalui pasar internasonal, nantinya Sarinah akan masuk ke liga pasar retail dan duty-free international. Aksi korporasi itu untuk meningkatkan kapasitas baik dari sisi kelembagaan maupun sumber daya manusia (SDM) melalui proses scouting dan pembelajaran manajemen retail dunia dari Dufry.

Dalam proses itu, setidaknya ada sepuluh produk unggulan Indonesia yang bisa dipasarkan melalui kerjasama bisnis tersebut. Namun sebelumnya pun akan dilakukan tahapan kurasi pada produk UMKM mulai dari (basic) produk, seleksi, hingga tahap signature atau penandatanganan.

Langkah ini mulai dilakukan pada Juni-Juli 2021. Kurasi dilakukan untuk memastikan bahwa produk yang tersedia di gedung Sarinah memiliki memang kompetitif. Dengan begitu, penetapan harga pun akan disesuaikan dengan kapasitas hasil buah tangan pelaku mikro tersebut.

“Tentu kita akan kurasi dari produk lokalnya dengan tahap-tahapan, ada tahap basic, tahap seleksi, lalu ada tahap signature, diharapkan begitu dia naik kelas, skillnya sudah ada sehingga harganya pun bisa lebih kompetitif,” ujar Fetty.

Kementerian BUMN selaku pemegang saham mayoritas, mendesain gedung Sarinah sebagai super aggregator bagi produk UMKM. Dengan proses pemulihan ekonomi nasional yang terus dilakukan pemerintah, pemegang saham dan manajemen perseroan percaya di harga dan kualitas produk UMKM mampu bersaing dengan produk negara lainnya.