Ilustrasi Produk Pertanian. (Foto: Unsplash/Inigo Dela)
Ilustrasi Produk Pertanian. (Foto: Unsplash/Inigo Dela)

Jakarta, MNEWS.co.id – Di tengah mewabahnya virus Corona (Covid-19), ternyata ada sisi lain yang dapat menggunakan sudut pandang yang berbeda. Contohnya seperti produk-produk pertanian yang malah laku keras, di saat masyarakat mulai membeli kebutuhan pangan.

Dilansir dari Kompas.com, Cecep Wahyudin selaku CEO Etanee mengatakan, pemberlakuan Work From Home (WFH) alias kerja dari rumah oleh pemerintah dalam memutus rantai penyebaran Covid-19 membuat order pembelian produk pertanian di Food Marketplace Etanee melonjak tajam.

“Memang sejak diberlakukannya WFH aktivitas masyarakat jadi terbatas. Tapi, di satu sisi, alhamdulillah pembelian produk pertanianya di kami meningkat tajam, traction kami khususnya dalam 5 hari terakhir ini 5-7 kali dari biasanya,” katanya.

Menurut Cecep, omzet pertanian yang dijualnya selama kurang dari 10 hari mencapai 4 kali lipat. Ada pun produk pertanian yang sering dipesan masyarakat, meliputi buah-buahan lokal, ikan dan daging ayam.

Produk pertanian tersebut memiliki manfaat dan energi penambah daya gedor kekebalan tubuh. “Untuk buah manggis saja 1 hari bisa habis 500 sampai dengan 1000 kilogram. Untuk daging ayam juga sama, per stockis bisa melayani 500-1000 kilogram,” terang Cecep.

Meski orderannya melonjak tajam, Cecep tidak khawatir dengan stok bahan pangan. Pasalnya, petani dan peternak yang dibina olehnya tersebar di wilayah Jawa Barat, seperti Cianjur, Bogor, Sukabumi dan Bandung. 

Etanee Food Marketplace adalah platform rantai pasok digital untuk industri pangan dan pertanian yang menghubungkan pemasok, infrastruktur logistik, penjual yang terhubung langsung secara online kepada pembeli. Digital platform ini pun turut andil nelayan masyarakat untuk melakukan isolasi mandiri dirumah terkait wabah virus corona. Etanee memberikan pelayanan pesan antar intuk produk hasil pertanian dan peternakan. 

Cecep mengimbau agar masyarakat tidak panik dengan stok pangan yang ada. Seharusnya masyarakat bisa mengambil pelajaran dari wabah virus yang menyebar di seluruh dunia.

“Pesan saya kepada masyarakat jangan panik, justru jadikan kondisi saat ini untuk sama-sama saling menyadari bahwa hanya tolong menolong itu kepada orang terdekat. Terbukti saat ini yang menjadi tumpuan adalah petani lokal dan juga para pengirim (logistik) produk yang menjadi penolong saat kondisi susah. Cintai produk lokal, cintai petani lokal dan gunakan aplikasi karya anak bangsa,” ungkapnya.