Produk Kuliner Ini Paling Laku Terjual di Tokopedia Pada Masa Pandemi
Produk Kuliner Ini Paling Laku Terjual di Tokopedia Pada Masa Pandemi. (Foto: Tokopedia)

Jakarta, MNEWS.co.id – Platform e-commerce kian menjadi andalan masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Salah satu platform e-commerce nasional, Tokopedia, pun melihat adanya kenaikan pembelian di kategori makanan dan minuman. Selain itu, jumlah penjual makanan siap masak juga meningkat hampir tiga kali lipat selama pandemi.

“Beberapa bulan terakhir banyak pelaku UKM terutama di industri makanan dan minuman yang memanfaatkan kanal digital sebagai cara beradaptasi mempertahankan bisnisnya di tengah pandemi,” kata Ekhel Chadra Wijaya, External Communications Senior Lead Tokopedia.

Uniknya, produk makanan dan minuman kekinian menjadi produk yang paling populer seperti produk kopi literan merek lokal, makanan khas Korea tteokbokki dan jajangmyeon serta nasi mentai atau spaghetti panggang.

Ekhel mengatakan, produk kopi literan merek lokal selama pandemi menjadi produk yang sangat digemari. Kopi literan dari Anomali dan Dua Coffee bahkan mengalami peningkatan pesanan harian masing-masing tiga sampai lima kali lipat.

“Produk kekinian seperti makanan khas Korea terutama tteokbokki dan jajangmyeon menjadi lebih laris beberapa bulan terakhir. Peningkatan penjualannya bisa mencapai lebih dari lima kali lipat. Nasi mentai dan spageti juga mengalami kenaikan menjadi tiga kali lipat selama pandemi,” kata Ekhel.

Sementara itu, produk camilan manis terutama produksi merek Bittersweet by Najla mengalami kenaikan yang signifikan. Sejak mengadopsi platform digital pada April 2020, merek ini telah menjual lebih dari 16 produk. Bahkan, dikatakan 60% penjualannya berasal dari Tokopedia.

“Kami juga melihat adanya peningkatan transaksi pada produk buah dan madu yang masing-masing mengalami peningkatan lebih dari tiga kali lipat dan 2,5 kali lipat selama pandemi,” ujar Ekhel.

Ekhel menambahkan, transaksi makanan siap masak juga tumbuh signifikan menjadi lebih dari tiga kali jika dibandingkan dengan periode sebelum pandemi.