Ilustrasi. (Foto: Unsplash)
Ilustrasi. (Foto: Unsplash)

Jakarta, MNEWS.co.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada pemilik mal yang ada di tanah air untuk memberikan ruang yang strategis kepada jenama lokal, dan pasar Indonesia sangatlah luas sehingga jangan sampai brand asing menguasai pasar lokal.

“Apa, mau kosmetik, ada Mustika Ratu, ada apa, Sari Ayu, ada apa lagi, Wardah. Ada. Jangan sampai mal-mal kita itu diisi oleh yang lain. Jangan,” tegas Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada pembukaan Hari Belanja Diskon Indonesia (HBDI) dan Parade Merk Lokal Indonesia Tahun 2019, di The Hall Senayan City, Jakarta Selatan, Kamis (15/8).

Jokowi juga menambahkan bahwa mal-mal memiliki strategi untuk membantu pemerintah agar impor tidak membanjiri Indonesia. Maka dari itu Jokowi menitipkan kepada produsen apabila sudah mengekspor produk-produknya jangan sampai ada yang kosong hingga produk asing itu mengisi.

“Urusannya ekspor terus. Betul, benar. Tapi lokal pun tolong juga diisi. Jangan dibiarkan pasar lokal dikuasai produk yang dari luar. Hati-hati karena neraca perdagangan kita masih defisit,” pintanya.

Jokowi juga menekankan agar masyarakat bisa mencintai produk asli Indonesia, contohnya untuk baju Indonesia memiliki desainer yang jago-jago, karena saat ini barang buatan Indonesia sangat laku keras di Vietnam karena memiliki desain serta kemasan yang bagus.

Untuk itu, Jokowi memberikan tugas kepada Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) untuk bekerja sama dengan para pemilik mal untuk menyediakan tempat yang strategis untuk brand asli Indonesia. 

Sementara untuk para produsen dalam negeri, Jokowi meminta untuk menyeleksi produk yang memiliki kemasan yang sudah baik, merk yang sudah bagus, serta kualitas yang bagus.  “Lakukan quality control, bawa merk-merk itu bareng-bareng keluar. Nanti pemerintah akan membantu menyiapkan, nggak tahu nanti ada anggaran marketing, anggaran pemasaran yang di-cover dari anggaran pemerintah. Bisa saja misalnya cari mal yang sangat strategis,” ujar Jokowi.

Jokowi memberikan contoh yaitu misalnya di Kuala Lumpur, Singapura, Hong Kong, Manila, Vietnam agar produk-produk Indonesia dapat menguasai separuh mal yang ada disana dan diberikan tempat yang strategis. 

“Saya sedih kadang-kadang datang ke negara (negara lain, red) banyak restoran Thailand tapi Restaurant Indonesia tidak ada. Ini membangun sebuah brand negara ya ini. Mestinya ya Sari Ratu ada dimana-mana. Yang saya tahu baru di Singapura sama di Kuala Lumpur, di Malaysia,” ujar Jokowi.