Menara Jamsostek. (Foto: Dok. Jamsostek)
Menara Jamsostek. (Foto: Dok. Jamsostek)

Jakarta, MNEWS.co.id – BP Jamsostek mencatat bahwa hingga akhir tahun 2019, jumlah total peserta terdiri dari 54,5juta orang pekerja yang mencari nafkah di sekitar 650 ribu perusahaan pemberi kerja.

“Itu untuk 2019 kita berhasil menambah tenaga kerja itu banyak juga. 23 juta lebih dari target kita 20,8 juta,” kata Ilyas Lubis selaku Direktur Kepesertaan BP Jamsostek.

Dari beberapa jumlah 650 ribu perusahaan tersebut, Ilyas mengatakan kebanyakan mayoritas merupakan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan skala mikro dan kecil.

“80 persen itu kecil, mikro. Jadi 80 persen mikro kecil, 20 persen menengah besar. Jadi sekitar 120 ribu yang menengah besar,” tambahnya.

Ilyas mengatakan hampir semua perusahaan tersebut termasuk seluruh BUMN sudah mendaftarkan diri pada BP Jamsostek. “Memang posisinya saat ini yang berskala menengah besar hampir 90 persen sudah ikut. Jadi tinggal menyasar mikro kecil. Inilah yang banyak belum ikut,” ungkap Ilyas.

Menurutnya perusahaan dengan skala kecil hingga besar akan mendapat banyak manfaat bila menjadi anggota BP Jamsostek yang kini telah menaikan santunan tanpa meninggikan iuran. Namun, kemauan membayar dari perusahaan-perusahaan tersebut masih rendah meski secara kemampuan sudah bisa.

“Itu memang kita juga lakukan penelitian, bagaimana istilahnya kemauan dan kemampuan membayar dari mikro kecil itu. Tapi kemampuan membayar dari penelitian itu relatif sebagian besar mampu,” kata Ilyas.

Ilyas menjelaskan bahwa hingga saat ini, pihaknya masih mengedukasi beberapa perusahaan tersebut. Selain itu juga bekerja sama dengan pemerintah mengenai bagaimana pelaku mikro kecil itu bisa langsung terlindungi.