Mitra binaan Pertamina RU VI Balongan, Kabupaten Indram. (Foto: Pertamina RU VI Balongan)

Jakarta, MNEWS.co.id – Pertamina kembali akan memberikan training online bertajuk “Stategi Mengembangkan Usaha Saat Corona” untuk membantu bisnis UMKM agar tidak jalan di tempat, sekaligus membuka wawasan dan pengetahuan para pelaku UMKM tentang cara mengembangkan usahanya di kala pandemi Covid-19.

Training online telah dilaksanakan pada Selasa, 5 Mei 2020 ini bisa diikuti secara live pada akun Instagram @gen_umkm dengan instruktur Rendika Nugraha yang merupakan Dosen Kewirausahaan President University. Sebanyak 556 orang yang merupakan mitra binaan Pertamina dan UMKM RKB Pertamina bergabung dalam training online ini.

Fajriyah Usman,  Vice President Corporate Communication Pertamina menyatakan, pelatihan ini merupakan bagian dari seri Online Traning untuk Mitra Binaan Pertamina dan UMKM Rumah Kreatif BUMN (RKB) yang diselenggarakan setiap 2 mingguan selama himbauan Pemerintah terkait Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan #dirumahaja.

Adapun materi yang disampaikan, tambah Fajriyah, antara lain tentang kenapa bisnis perlu kita kembangkan sebagai investasi dan asset serta warisan anak cucu. Kemudian, presentasi data dan contoh bisnis yang sudah berkembang yang dimulai dari UMKM, tantangan dalam mengembangkan suatu bisnis serta langkah-langkah mengembangkan bisnis untuk UMKM.

Ahmad Imam Miftahu Arifin dari Situbondo peserta UMKM dari usaha minuman kopi sangat mengapresiasi kegiatan ini. “Semoga Semakin sering mengadakan pelatihan online lagi, Supaya Menambah ilmu dan wawasan tentang memajukan UMKM, dan juga Untuk keseluruhan pelatihannya sudah sangat baik, Sangat membantu untuk mengembangkan UMKM kedepannya,” ucapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Rica Ratih Listyaningrum dari Jakarta Selatan peserta UMKM “Rica Craft” dibidang kerajinan tangan mote dan rajutan memberikan saran dan masukannya untuk menambah lagi kegiatan seperti ini. Untuk kedepannya akan lebih baik jika pelatihan online secara langsung begini rutin dilaksanakan, karena para mitra binaan bisa lebih sering berbagi tentang kendala-kendala yang ditemui dilapangan.

“Tentu saja mungkin waktunya bisa ditambah karena waktu satu jam saya rasa masih kurang untuk menampung pertanyaan-pertanyaan yang mungkin para rekan rekan ingin kemukakan,” ungkapnya.