Ilustrasi UMKM Perempuan. (Foto: Istimewa/Republika)

Jakarta, MNEWS.co.id –  Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengungkapkan, peran perempuan dalam UMKM di Indonesia sangat besar. Karena itu adaptasi digital oleh perempuan yang mengelola UMKM jadi sangat penting dilakukan.

Dari sekitar 65 juta unit UMKM yang ada di Indonesia, jika dilihat berdasarkan usahanya, 34 persen usaha menengah dijalankan perempuan. Kemudian 50,6 persen usaha kecil dan 52,9 persen usaha mikro juga dijalankan oleh perempuan.

Selain itu, Ia menambahkan pentingnya transformasi digital untuk membangkitkan UMKM. Mengutip riset dari Temasek dan Google, diungkapkan besarnya potensi ekonomi digital Indonesia.

“Ekonomi digital Indonesia di 2025 diproyeksikan akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara dengan nilai transaksi mencapai Rp1.826 triliun,” ungkap Teten melalui kegiatan diskusi Semangat dan Aksi Perempuan Andalan (SAPA) untuk Indonesia, Senin, (11/10/21).

Potensi dari pemberdayaan UMKM, khususnya perempuan  dinilai dapat berperan besar dan dapat membawa efek ganda kepada perekonomian. Digitalisasi menjadi salah satu solusi pemberdayaan untuk membangkitkan daya saing dan menyiasati kondisi pandemi, namun juga dibutuhkan kerja sama antar pihak untuk dapat merealisasikan potensi tersebut.

Webinar SAPA Untuk Indonesia, yang digagas PT HM Sampoerna Tbk., menghadirkan regulator, pelaku usaha, dan juga pelaku UMKM untuk membahas tantangan dan kesempatan untuk memajukan UMKM dan peranan perempuan di Indonesia.

SAPA bertujuan kepada pengembangan UMKM dan pemulihan ekonomi nasional melalui program Sampoerna untuk Indonesia yang digelar bersama Katadata dan didukung Sirclo, Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), dan Smesco.

Kepala Urusan Eksternal PT HM Sampoerna Tbk. Ishak Danuningrat menyatakan pengembangan UMKM adalah salah satu fokus Sampoerna untuk Indonesia dan khususnya sekarang guna menyikapi situasi pandemi.

“Harapan kami, SAPA dapat menjadi platform untuk memberikan UMKM keterampilan praktis agar mereka bisa tetap produktif dan berdaya saing di tengah pukulan pandemi Covid-19,” kata Ishak.

Sementara itu, Ibu Susi Pudjiastuti menilai memajukan peran perempuan di perekonomian memerlukan peran aktif para perempuan untuk saling menyemangati. Menurut Susi, ada banyak tanggung jawab yang bergantung di pundak perempuan dari urusan keluarga, rumah tangga, hingga bisnis.

“Kita yang sudah berdaya atau sudah punya kemampuan harus jangan malas memprovokasi perempuan lainnya untuk ikut berdaya,” ungkapnya.