Ilustrasi Penjualan Ikan Secara Online. (Foto: Liputan 6)

Jakarta, MNEWS.co.id – Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kelautan dan perikanan diharapkan bisa meningkatkan daya saing di era new normal dengan memanfaatkan platform digital.

Kepala Badan Riset dan SDM Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Sjarief Widjaja menyatakan, pemasaran secara digital adalah faktor penting bagi berbagai UMKM sektor kelautan dan perikanan untuk bertahan dan melaju pada masa pandemi.

“UMKM yang mampu bangkit dan berkembang di masa pandemi adalah UMKM yang menguasai ilmu dan menerapkan digital marketing,” ujar Sjarief dikutip dari Antara.

Sjarief menjelaskan hingga saat ini masih sedikit UMKM kelautan dan perikanan yang terhubung dengan platform digital marketing. Sejumlah permasalahan antara lain adalah kendala teknologi, ketidaktahuan dan ketidakberanian para pelaku usaha UMKM kelautan dan perikanan.

“Digital marketing telah menjadi faktor penting UMKM KP agar mampu bertahan dan berkembang. Perubahan perilaku masyarakat dalam berbelanja dengan menggunakan platform belanja online ini menjadi peluang bagi UMKM KP untuk mengembangkan bisnisnya,” tambahnya.

Ia mengingatkan bahwa hal lain yang tidak kalah penting dalam pemasaran suatu produk adalah iklan, di mana konten dalam sebuah iklan lebih baik bersifat global dan berkembang dari waktu ke waktu.

Pada era digital iklan disampaikan dalam bentuk video, foto, maupun suara. Untuk membuat iklan yang baik bisa dapat dimulai dengan sesuatu yang sederhana namun tidak terduga.

“Butuh kejutan dan ide yang menghibur yang dapat memancing masyarakat untuk dapat meningkatkan engagement dari sebuah iklan,” ucapnya.

Menurutnya dalam pembuatan konten yang bagus merupakan langkah awal dalam mempromosikan suatu produk. Konten harus menyampaikan informasi yang benar, konsisten, memiliki target pasar dan waktunya sesuai dengan selera pasar.

Sjarief juga menambahkan bahwa pemilihan media promosi menjadi krusial tergantung produk yang ditawarkan karena berbeda produk dapat berarti berbeda target konsumen, sehingga berbeda media sosial yang digunakan.

Sebelumnya, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki mengatakan UMKM harus bisa bertransformasi menuju ekosistem digital karena perilaku konsumen pada era pandemi mulai beralih kepada pasar digital.

“93 persen konsumen akan tetap memanfaatkan digital setelah pandemi, jadi mau tidak mau kita harus masuk,” kata Teten.

Teten mengatakan sebelum pandemi hanya sekitar 8 juta atau 23 persen UMKM yang terhubung dengan ekosistem digital. Sedangkan dalam beberapa bulan sejak adanya pandemi, angka UMKM yang terhubung dengan ekosistem digital meningkat menjadi sekitar 10,25 juta atau 16 persen.