Ilustrasi bisnis kuliner cokelat. (Foto: Radisson Blu Blog)

Jakarta, MNEWS.co.id – Kesuksesan adalah hal yang dicari setiap orang. Salah satu cara untuk meraihnya adalah dengan memulai bisnis.  Untuk memiliki bisnis yang sukses, tentu tidak mudah. Banyak rintangan serta tantangan yang akan dihadapi.

Pendiri Dapur Cokelat, Ermey Trisniarty, yang telah mempertahankan bisnis selama dua puluh tahun berbagi kiat untuk orang-orang yang ingin merintis bisnis di dunia kuliner.

Dikutip dari Tempo, berikut  tiga hal yang patut diperhatikan dalam berbisnis untuk para pemula.

1. Konsep
Konsep sangat penting apabila kamu ingin memulai suatu bisnis. Konsep merupakan sekumpulan ide tentang barang atau jasa apa yang Anda jual. Misalnya jika Anda akan menjual makanan maka harus mengetahui konsepnya mulai dari bahan, bentuknya, pengolahan, kemudian target konsumennya. Hal-hal itu harus ditetapkan agar bisnis bisa berjalan dengan konsisten.

“Yang pertama adalah konsep, putuskan konsepnya apa. Jadi sesuatu itu harus ada konsepnya, supaya dari hulu ke hilirnya bisa terus konsisten,” ujar Ermey.

2. Fokus
Kunci berbisnis untuk pemula yang kedua adalah fokus. Membangun bisnis memang tidak semudah membalikan tangan. Tentu akan ada lika – liku yang harus Anda hadapi. Meskipun begitu, kamu harus tetap semangat dan jangan berhenti.

Mungkin suatu saat Anda akan mengalami kegagalan, namun kegagalan adalah proses menuju kesuksesan. Maka fokuslah dengan suatu bisnis yang sedang dijalani.

“Yang kedua adalah fokus. Fokus itu bagaimana cara kita menyelesaikan problem yang kita hadapi. Selain itu, fokus kepada apa yang kita jalankan. Misalnya, usaha kita tiba-tiba nggak jalan, terus yaudah deh berhenti terus ganti yang lain. Nah, itu nggak bisa begitu. Menurut saya, fokus dulu deh,” ujarnya.

3. Berusaha keras dan berdoa
Menurut Ermey, usaha dan doa harus seimbang dalam hidup ini. Kesuksesan yang datang hanya dengan usaha, tidak akan bertahan lama tanpa diimbangi dengan doa.

Ermey menambahkan dirinya akan segera membuka sekolah pastry secara gratis, khususnya untuk orang-orang yang tidak mampu. Ia berharap sekolah tersebut bisa membantu mereka untuk memiliki skill atau mungkin bisnis rumahan sendiri.

“Cita-cita saya yang mungkin Insya Allah akan tercapai adalah ingin membuat sekolah pastry gratis. Sekolah ini memang untuk orang yang tidak mampu dan ujungnya nanti bisa terjun ke dunia pastry. Pokoknya dia akan menjadi orang yang ready to use atau punya usaha kecil-kecilan sendiri,” ungkapnya.