Padang, MNEWS.co.id – Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat berupaya melakukan pembinaan kepada 43.002 UMKM aktif yang terdampak COVID-19.
“UMKM inilah yang akan dibina dan dilatih bagaimana menjadi UMKM yang tangguh, diminati dan kuat secara finansial,” kata Simar selaku Kepala Bidang Koperasi dan UMKM Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan UMKM Pasaman Barat.
Simar menjelaskan pihaknya akan mengadakan pelatihan pemasaran secara daring dan fasilitasi perizinan untuk syarat untuk pemasaran. “Pemasaran UMKM saat ini lebih efektif secara online. Jadi pelaku UMKM harus bisa memasarkan secara online,” kata Simar.
Ia berpendapat bahwa faktor pemasaran juga sangat mempengaruhi dengan syarat-syarat yang sudah ditentukan. Pihaknya juga menyiapkan sekitar Rp231 juta lebih untuk pemberdayaan kelembagaan potensi dan pengembangan usaha mikro pada 2021. Untuk anggaran pemberdayaan dan pengembangan pada 2021 ini disiapkan sekitar Rp231,3 juta.
“Anggaran itu nantinya akan digunakan untuk pemberdayaan dan upaya pemulihan UMKM yang terdampak COVID-19,” ungkapnya.
Pasaman Barat sebenarnya banyak menghasilkan produk UKM yang selama ini kurang promosi. Selain kopi, kerupuk juga ada bakso ikan pokat dan makanan ringan lainnya.”Saat ini produk UKM banyak dipasarkan sesuai permintaan konsumen ke Pekanbaru, Payakumbuhdan daerah lainnya di Sumbar,” tambahnya.
Sementara itu Ketua UMKM Pasaman Barat, Ade Media Saputra merasa bersyukur sejumlah UMKM di Pasaman Barat kembali menggeliat dan bermunculan dengan berbagai jenis produk.
Menurutnya, Pemkab saat ini mendorong pelaku UMKM memperhatikan kemasan dan label karena bagian terpenting untuk sebuah produk.”Khusus produk makanan dan minuman karena kemasan dan label dapat menentukan kualitas ketahanan produk dan menjadi daya tarik bagi konsumen serta dapat meningkatkan nilai jual produk,” pungkasnya.