Jakarta, MNEWS.co.id – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bekerja sama dengan Tokopedia untuk memasarkan produk-produk unggulan di desa. Saat ini para pengusaha desa cukup kesulitan untuk memperluas pangsa pasar dari produk yang dihasilkan.
Abdul Halim Iskandar selaku Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi mengatakan persoalan pemasaran produk di desa tidak hanya terkait aksebilitas dan minimnya sarana prasarana, namun juga rendahnya pengetahuan masyarakat tentang literasi digital, salah satunya e-commerce. Padahal potensi produk unggulan di desa cukup besar.
Dalam pertemuannya dengan CEO Tokopedia William Tanuwijaya, bersama dengan Kemendes PDTT akan memfokuskan pada teknis pemasaran dengan tujuan agar pengusaha desa jadi pengusaha nasional maupun internasional. Selain itu, ekspansi yang akan dilakukan adalah membangun Tokopedia Center pada BUMDes dan Perguruan Tinggi Desa (Pertides).
“Pentingnya literasi digital dikenalkan pada masyarakat desa untuk bisa menjadi pengguna aktif literasi digital. Pasalnya, jika telah dipahami maka masyarakat bisa jadi produsen maupun konsumen,” katanya.
Literasi digital diharapkan akan mempermudah pemahaman masyarakat desa dalam bertransaksi. Para pelaku usaha di desa nantinya akan diberikan pelatihan literasi digital agar pengemasan produk lebih menarik perhatian konsumen dan bisa tembus ke pasar yang lebih luas bahkan internasional.
“Nanti jika pelatihan sudah berjalan dan sudah selesai, masyarakat yang punya toko bisa jual-beli via Tokopedia ataupun e-commerce yang lainnya, intinya untuk mempermudah masyarakat. Selain memperkenalkan produk desa, otomatis juga akan memperkenalkan daerahnya ke kancah yang lebih luas,” kata Abdul.