Ilustrasi pelaku usaha. (Foto: Radar Jambi)

Jambi, MNEWS.co.id – Wakil Bupati Merangin, Mashuri  mendorong para pelaku usaha lokal untuk lebih jeli mengangkat dan menggali potensi daerah dengan meningkatkan nilai tambah komoditas yang dihasilkan di wilayah tersebut.

“Merangin punya banyak potensi pertanian dan perkebunan sehingga sebagian besar masyarakat bermata pencarian sebagai petani,” kata Mashuri saat membuka Musyawarah Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di Bangko Merangin, Jambi, pada Selasa, (26/1/21).

Pada kesempatan itu, Mashuri memaparkan pengalamannya saat berkunjung ke Kabupaten Tulung Agung Jawa Timur, ada usaha kerajinan batu yang bernama Merangin Jaya. Bahan bakunya adalah Batu Sungkai yang didatangkan dari Kabupaten Merangin.

Kerajinan dari Batu Sungkai di Tulung Agung itu, diolah sehingga mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi. “Sangat saya sayangkan, ada pihak yang sengaja membawa bahan Batu Sungkai itu keluar Merangin. Kenapa tidak dikelola sendiri di Merangin ini,” katanya.

Apalagi jumlah fosil ini sangat terbatas dan sebentar lagi jelas persediaan bahan Batu Sungkai ini akan habis. Sama halnya dengan kopi, Kabupaten Merangin kaya dengan hasil pertanian kopi. Namun kopi itu setiap harinya tidak kurang dari 15 ton dibawa ke daerah lain, salah satunya ke Propinsi Lampung.

Terkait dengan kondisi dunia usaha saat ini, Ia menyebutkan semua terdampak pandemi Covid-19, sehingga membuat pertumbuhan perekonomian masyarakat Merangin jadi terganggu. “Tidak mungkin bantuan dampak Covid-19 itu terus disalurkan, karena kemampuan negara dan kemampuan daerah yang difokuskan untuk mengatasi Covid-19, terbatas,” tambahnya.

Mashuri berharap BPC HIPMI Merangin mampu membantu mempercepat pemulihan pertumbuhan ekonomi masyarakat Merangin tersebut.