Ilustrasi UMKM ekspor. (Foto: Tempo)

Jakarta, MNEWS.co.id – Kementerian Koperasi dan UKM tengah mempersiapkan UMKM sektor rempah di berbagai daerah untuk mendukung program Indonesia Spice Up The World.

Saat ini Kemenkop UKM tengah memetakan langkah percepatan realisasi program itu melalui identifikasi dan pemetaan rempah-rempah di Indonesia. “Sejumlah UMKM rempah dipetakan, seperti jahe, kunyit, kapulaga, pala, dan cengkih. Pelaku UKM rempah ini dikurasi untuk menyiapkan kemitraan dengan buyer atau restoran di luar negeri,” ujar Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop UKM Eddy Satriya dikutip dari siaran pers Kemenkop UKM.

Sementara dalam rangka meningkatkan produktivitas, Kemenkop UKM tengah melancarkan sejumlah pendampingan. Salah satunya, lewat penandatanganan MoU dengan BPOM tentang Pemberdayaan KUMKM bidang obat tradisional, kosmetik, dan pengolahan pangan.

Eddy menegaskan pihaknya juga telah memiliki sejumlah program untuk mendukung pemberian izin edar bagi UMKM selain pengganti kebiayaan kepengurusan izin edar dari BPOM, seperti penyuluhan keamanan pangan dengan Dinkes di daerah sebagai salah satu persyaratan dalam mendapat SPP-IRT.

Selain itu, fasilitasi sertifikasi juga diberikan lewat pendaftaran sertifikasi halal dan merek dagang dari DJKI sehingga secara garis besar, Kemenkop UKM akan menyediakan dana pengganti kepengurusan bagi pelaku usaha mikro.

Selain itu, Kemenkop UKM juga mengembangkan rumah produksi bersama atau factory sharing komoditas jahe di Kalimantan Timur serta kelapa di Sulawesi Utara.

Ia menambahkan pihaknya tengah mengoptimalisasi lahan perhutanan sosial dalam pengembangan komoditas rempah melalui pengelolaan koeprasi sebagai offtaker-nya. Tak hanya itu, pendampingan juga dilakukan dari sisi packaging, quality control, hingga prosedur dan pelatihan ekspor.

Untuk tahun ini, pemerintah juga tengah mempersiapkan keikutsertaan UMKM dalam Dubai Expo 2020 sebagai sarana memperluas pasar rempah Indonesia di pasar global. Nantinya, para pelaku UMKM rempah akan dipertemukan dengan buyer potensial di kawasan timur tengah.

“Untuk itu, perlu kurasi UKM rempah yang potensial dan memiliki standardisasi global serta mampu memperluas akses pasar, khususnya di timur tengah,” ujar Eddy.

Setidaknya ada 74 UKM rempah yang telah difasilitasi oleh Kemenkop UKM dari 12 provinsi, yakni NAD, Bali, Banten, DIY, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bangka Belitung, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, hingga Sumatra Utara.