Ilustrasi Produk UMKM. (Foto: Kumparan)

Jakarta, MNEWS.co.id – Pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia dinilai perlu terus memanfaatkan pasar ekspor ke negara non tradisional seperti Mesir. Strategi yang tepat akan membantu penjualan secara berkelanjutan.
 
Helmy Fauzy, Duta Besar RI untuk Mesir mengatakan peluang produk Indonesia sangat bisa diterima masyarakat Mesir. Kedekatan sejarah, sosial budaya, serta religi dapat menjadi pintu masuk untuk memasarkan produk-produk unggulan.
 
Beberapa komoditas Indonesia masih mengalami kenaikan ekspor ke Mesir selama pandemi Covid-19. Kenaikan yang rata-rata mencapai 200-300 persen seperti produk turunan minyak sawit, biji kopi, ban kendaraan, mobil, papan fiber kayu, mentega kakao, kelapa parut, bubuk kakao, rempah-rempah, minyak kopra, benang fiber sintetik, kertas tisu, sabun toilet, serta vaksin.
 
Menurut Helmy, momentum kenaikan penjualan ini keberagamannya perlu terus dipertahankan. Kerja sama dengan komunitas Go Export juga telah dilakukan untuk membina pelaku usaha dan mendorong kinerja ekspor Indonesia ke pasar Afrika.
 
Sementara itu, Irman Adi selaku Perwakilan Perdagangan Atase Perdagangan RI di Kairo menyampaikan para pelaku UKM uang akan menjual produk-produknya ke pasar Mesir perlu menyiapkan strategi khusus. Fokus pertama perlu menyiapkan manajemen administrasi perusahaan dan kemampuan komunikasi bahasa Arab dan Inggris.
 
“Kemampuan berbahasa sesuai dengan negara yang disasar, seperti Mesir dengan bahasa Arab, tentunya akan sangat membantu dalam proses ekspor,” kata Irman.
 
Kelengkapan legalitas usaha dan izin ekspor yang diakui pemerintah juga perlu disiapkan. Legalitas ini nantinya sebagai bekal untuk memenuhi persyaratan memasuki pasar internasional. Selanjutnya yakni mempersiapkan produk-produk berkualitas dengan kemasan menarik. Produk-produk yang siap ekspor adalah yang memiliki desain sesuai selera pasar, unik, bernilai tambah, kemasan yang menarik, harga yang kompetitif, serta kuantitas atau volume yang sesuai kebutuhan.
 
Kehadiran media online, media sosial, dan situs web produk juga perlu dimanfaatkan sebagai sarana promosi. Menurut Irman, pemasaran melalu media tersebut juga efektif dalam mengenalkan produk ke pasar internasional sebelum melakukan kegiatan ekspor.
 
“Kemudian menjalin kerja sama dengan penyedia transportasi untuk ekspor. Manfaat yang diperoleh para pelaku UMKM yaitu bisa mendapatkan harga khusus serta informasi terbaru mengenai tarif dan biaya ekspor barang ke mancanegara dengan mudah,” ungkapnya.
 
Irman menambahkan fasilitas inaexport.id yang merupakan layanan satu atap untuk memberikan kemudahan bagi pelaku usaha dalam memperoleh informasi perdagangan ekspor juga bisa dimanfaatkan. Layanan tersebut penyempurnaan dari website CSC membership services yang sebelumnya digunakan oleh pelaku ekspor Indonesia.