Ilustrasi creative Hub persembahan Ninja Academy untuk UMKM dalam melakukan foto produk. (Foto: Istimewa/Jawa Pos)

Jakarta, MNEWS.co.id – Di tengah pandemi, banyak pelaku usaha yang ragu untuk mengembangkan bisnisnya. Mereka khawatir produk atau jasa yang ditawarkan kurang diterima oleh pasar.

Ninja Xpress kembali merangkul Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam perjalanan bisnis mereka. Kali ini, Ninja Xpress menghadirkan program Aksilerasi guna mendorong UKM naik kelas dalam tiga bulan.

Ninja Xpress memberikan berbagai pembekalan kepada 20 UKM terpilih dari dua ribu UKM yang tergabung dalam Ninja Academy. Guna memudahkan 20 UKM tersebut untuk naik kelas, Ninja Xpress membagi UKM tersebut ke dalam tiga klaster berbeda (A, B, C).

Klaster A ditujukan untuk UKM dengan omset lebih dari Rp 1 miliar per tahun. Pembekalan yang diberikan pun akan fokus pada bagaimana mendapatkan investor. Sementara, klaster B terdiri dari UKM beromset Rp 500 juta-Rp 1 miliar per tahun. Para UKM klaster B akan dibina untuk bisa membuat kampanye di media massa sesuai kebutuhan mereka.

Selanjutnya yang terakhir, klaster C terdiri dari UKM dengan omset kurang dari 500 juta. Pembekalan yang diberikan Ninja Xpress kepada UKM klaster ini fokus pada pembuatan kampanye pemasaran (event) digital.

Hasil akhir dari program ini diharapkan dapat membuat 20 UKM tersebut naik kelas ke klaster selanjutnya.

“Kami melihat para pelaku UKM sebagai mitra untuk tumbuh. Sehingga, berbagai strategi omnichannel yang kami lakukan berorientasi pada perkembangan bisnis UKM,” ungkap Ignatius Eric Saputra, Country Head Ninja Xpress dilansir dari Jawa Pos.

Program ini  akan berjalan selama tiga bulan (22 September-22 Desember 2020). Ninja Xpress telah menyiapkan 12 materi pelatihan yang akan dibawakan oleh 10 mentor dari berbagai bidang.

Sejumlah mentor tersebut, antara lain Yoris Sebastian (Ahli Bidang Komunikasi dan Kreatif), Ligwina Hananto (Ahli Finansial), Riel Tasmaya (Ahli Investasi), Ismail Fahmi (Ahli Market Intelligence), Ferry Fibriandani (Guru Pengembangan Pribadi), Yosef Adji Baskoro (Guru Pemasaran Digital), Fahd Pahdepie (Guru Menulis), Feli Zulhendri (Guru Audio Digital), Arih Budi Utomo (Guru Komunikasi Publik), dan Wendiyanto (Guru Naskah Digital).