Jakarta, MNEWS.co.id – Selama masa pandemi Covid-19, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif mengalami penurunan drastis. Apalagi sejak gelombang kedua Covid-19 yang menerpa Indonesia, termasuk ditemukannya varian delta memicu penutupan seluruh destinasi wisata dan sentra ekonomi kreatif.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan kondisi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sangat memprihatinkan. Kunjungan wisatawan menukik tajam, devisa turun, tenaga kerja pariwisata yang diperkirakan lebih dari 2 juta lebih kini terancam kehilangan pekerjaan.
Ia menambahkan bahwa kondisi perekonomian pada awal 2021 sudah mulai membaik, sehingga sejumlah langkah pemulihan sektor parekraf belum terlihat.
Walau begitu, Ia mengungkapkan, terdapat peningkatan pada ekonomi kreatif, antara lain aplikasi dan game online serta peningkatan kuliner, kriya dan fesyen yang terus bertransformasi dalam ekosistem ekonomi digital.
Oleh karena itu, paradigma pembangunan pariwisata, katanya akan difokuskan kepada pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan dengan SDM yang terampil. “Kita butuh dukungan dari Generasi Muda Pembangunan Indonesia, dan kita juga ingin menghadirkan pariwisata yang memberikan kepuasan-pengalaman kepada wisatawan. Jadi bukan hanya dari segi kuantitas, tapi juga kepuasan dan ada diversifikasi produk dan jasa, juga adopsi teknologi digital,” katanya.
Sandiaga melihat langkah-langkah pemulihan pariwisata berada pada tiga pilar utama, yaitu adaptasi, kolaborasi dan inovasi. Bersamaan dengan program yang tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu, pihaknya juga fokus pada sisi kesehatan, seperti sertifikasi CHSE untuk menghadirkan kepercayaan bagi wisatawan. Sertifikasi CHSE menjadi keniscayaan di seluruh kegiatan, baik destinasi wisata maupun sentra ekonomi kreatif.
“Programnya kita namakan Indonesia Care dengan beberapa turunan, yaitu Bangga Buatan Indonesia, Bangga Berwisata di Indonesia atau #DiIndonesiaAja dan Beli Kreatif Lokal untuk mendorong konsumsi,” ujar Sandiaga.
Sementara, langkah pemulihan ekonomi dijelaskannya akan berpusat kepada peningkatan SDM ekonomi kreatif, peningkatan akses pasar, infrastruktur dan juga akses permodalan untuk produk-produk ekonomi kreatif dan pelaku ekonomi kreatif
“Ada 20 juta pelaku ekonomi kreatif di seluruh Indonesia dan mayoritas adalah UMKM dan tentunya inovasi dan perluasan dari jasa ekonomi kreatif,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Ia selalu mengingatkan nasionalisme era baru, yaitu gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia. Bukan hanya pakai produk buatan Indonesia, tapi juga bantu menciptakan digital aset melalui produksi konten kreatif yang bisa didorong melalui marketplace.
“Mari anak-anak muda Pembangunan Indonesia, kita menjadi agen perubahan, jangan menjadi kaum rebahan, tapi kita pastikan pandemi ini menjadi pemicu untuk membangun lebih baik lagi, untuk menghadirkan Indonesia Emas Sejahtera Adil dan Makmur yang bisa kita serahkan kepada generasi penerus,” pungkasnya.