Ilustrasi digital. (Foto: Berita Daerah)

Jakarta, MNEWS.co.id – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki terus mendorong pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk beranjak digital. Menurutnya, pasar digital memberikan banyak peluang bagi pelaku UMKM untuk jadi lebih besar, terutama di masa pandemi Covid-19.

“Tren ekonomi digital selama pandemi Covid-19 tumbuh positif, 38 persen pengguna internet baru, 93 persen konsumen tetap memanfaatkan digital pasca pandemi, dan rata-rata waktu online per harinya 4,3-4,7 jam per orang,” kata Teten dikutip dari Liputan 6.

Teten menjabarkan jumlah pelaku UMKM di ekosistem digital saat ini telah mencapai 10,25 juta, atau sekitar 16 persen dari total populasi UMKM. Perluasan akses pasar ini jadi peluang untuk menjemput pasar digital di Indonesia yang bakal terus membesar.

“Ini merupakan peluang baru di masa pandemi Covid-19, dimana porsi ekonomi digital Indonesia adalah terbesar di Asia Tenggara, dimana tahun 2025 diprediksi nilai transaksi ekonomi digital mencapai sekitar Rp1.826 triliun,” ungkapnya.

Tak hanya sekadar mengimbau, pemerintah juga telah memberikan pelayanan bagi UMKM yang hendak beranjak digital. Seperti pelatihan e-learning melalui situs edukukm.id. “Respon yang diterima masyarakat cukup antusias. Selama pandemi ini sudah lebih dari 102 ribu masyarakat telah mengakses dan mengikuti kelas daring melalui edukukm.id,” ujar Teten.

Teten menambahkan pihaknya akan dan telah melakukan upaya pengembangan koperasi dan UMKM dengan meningkatkan nilai tambah dan kontribusinya terhadap ekonomi nasional, melalui transformasi ke rantai nilai melalui korporatisasi.

Merespon permintaan pasar digital yang terus menguat, pemerintah pun berupaya mempermudah ketersediaan bahan baku di dalam negeri sehingga biaya produksi UMKM bisa meningkat. “Tak kalah pentingnya, keunggulan produk berbasis teknologi bagi UMKM,” pungkasnya.