Teten Masduki selaku Menteri Koperasi dan UKM optimis bahwa pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Gorontalo akan diminati pasar. (Foto: Dok Kemenkop UKM)
Teten Masduki selaku Menteri Koperasi dan UKM optimis bahwa pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Gorontalo akan diminati pasar. (Foto: Dok Kemenkop UKM)

Gorontalo, MNEWS.co.id – Teten Masduki selaku Menteri Koperasi dan UKM optimis bahwa pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Gorontalo akan diminati pasar. Hal itu karena produknya yang memiliki karakter yang kuat dan tidak kalah dari sisi kualitas dengan produk yang telah lebih dulu ada di pasaran.

Dengan ciri khas yang sudah ada, pelaku usaha di Gorontalo dapat menciptakan produk yang dapat digunakan secara lokal dan menjadi buah tangan bagi wisatawan. “Apalagi didukung bahan baku melimpah dan keterampilan masyarakat,” katanya.

Teten menjelaskan sejumlah catatan perbaikan untuk mendorong KUMKM di Gorontalo khususnya yang bergerak di bidang kuliner agar cepat berkembang. Salah satunya adalah mengenai manajemen usaha harus ditingkatkan menjadi lebih baik, pengembangan usaha diperluas, pemasaran yang diperluas, produksi dan higienitas, serta standarisasi produk ditetapkan. 

Sementara untuk masalah biaya, Teten mengatakan bahwa pemerintah sudah menyediakan fasilitas pembiayaan melalui berbagai program diantaranya Mekaar, Umi, hingga Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Ketua Kelompok Pengolahan Hasil Agroindustri Jagung “Hasrat” Jufri Harun mengatakan, saat ini omset pia jagung yang dijalankan dengan melibatkan para petani plasma sudah mencapai Rp120 juta per bulan. 

Teten juga meninjau kerajinan kain Karawo yang diproduksi oleh Kopwan Metalik Jaya. Karawo merupakan salah satu seni kerajinan sulam turun temurun yang rumit dan sudah ada sejak 1600an. Caranya adalah dengan terlebih dahulu mengiris dan mencabut benang dalam kain dengan hitungan yang tepat agar bisa disulam dengan benang warna-warni sesuai motif sehingga dihasilkan kain sulaman yang cantik.

Teten mengapresiasi pemilihan nama koperasi yang bagus yakni Metalik sayangnya perlu ada perbaikan strategi bisnis sehingga produk Kopwan tersebut bisa menjadi kebanggaan atau ikon Gorontalo. Ia menilai perlunya ada pelatihan untuk meningkatkan kapasitas anggota koperasi dan perajin di dalamnya yang seluruhnya perempuan.

Ningsih Arif, Ketua Kopwan Metalik Jaya mengatakan sampai saat ini anggota koperasinya terus berkembang, namun dari sisi omset masih relatif kecil yakni Rp50 juta per tahun. Kopwan Metalik Jaya selama ini mewadahi para ibu di sekitar kampung untuk menghasilkan kain karawo yang bisa rampung menjadi produk kerajinan memakan waktu berhari-hari bahkan sebulan misalnya untuk sebuah hiasan dinding bergambar burung Garuda Pancasila.