Jakarta, MNEWS.co.id – Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mengajak berbagai perguruan tinggi, salah satunya Universitas Prasetiya Mulya untuk merancang desain pengembangan startup untuk anak muda.
Teten menyampaikan bahwa penting untuk menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi. Salah satu kerja sama yang dapat dilakukan adalah merancang pengembangan startup untuk para anak muda, terutama yang telah mendapat bekal pendidikan cukup dan memiliki potensi usaha untuk naik kelas.
“Saat ini usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) memikul beban berat. Sebab, mereka harus menciptakan lapangan kerja lebih banyak akibat pandemi sehingga penting menyiapkan UMKM unggul dengan produk dan model bisnis yang lebih kreatif dan inovatif,” katanya dilansir dari siaran pers Kemenkop UKM.
Mengembangkan startup UMKM dinilai sangat penting. Apalagi, saat ini jumlah wirausaha di Indonesia hanya berkisar 3,4 persen dari total populasi. Angka ini, masih di bawah negara tetangga lainnya seperti Malaysia yang mencapai 5 persen atau Singapura sebesar 9 persen.
Menurut Teten, ekspor sektor UMKM dapat meningkat bila dibantu mahasiswa dan Perguruan Tinggi dengan menggunakan Startup. Sementara saat ini, ekspor UMKM menurun drastis atau berkisar 14 persen.
“Maka penting untuk mendorong dan membangun UMKM yang lebih unggul dan untuk itu kita harus memberikan perhatian lebih ke UMKM ‘high tech’ yang banyak digeluti kalangan anak muda yang memiliki banyak potensi,” ucap Teten.
Dalam acara itu, Teten juga menyinggung masalah UU Cipta Kerja yang saat ini masih menjadi perdebatan di masyarakat. Teten juga menyampaikan bahwa Undang-Undang (UU) Cipta Kerja bisa menjadikan koperasi sebagai lembaga ekonomi utama pilihan masyarakat.
Selain itu, juga dapat memperkuat posisi Koperasi dan UMKM mulai dari rantai pasok, mengakselerasi digitalisasi, dan memberikan pembiayaan mudah dan murah bagi mereka.
“UU Cipta Kerja juga akan memberikan afirmasi dan perluasan akses pasar tehadap UMKM dan puncaknya UMKM menjadi rumah nyaman untuk mencetak dan menyerap tenaga kerja unggul Indonesia,” tutur Teten.