Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan. (Foto: Kemenko Kemaritiman dan Investasi)

Jakarta, MNEWS.co.id – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan berharap produk kriya UMKM bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Caranya dengan mendorong aneka produk kriya lokal menjeng di pusat perbelanjaan agar mudah dibeli konsumen.

Salah satu caranya, produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) membanjiri berbagai pusat perbelanjaan agar mudah diakses oleh masyarakat. “Produk kriya yang lahir dari tangan anak bangsa harus menjadi tuan rumah di Indonesia. Produk kriya tersebut harus terletak secara strategis di berbagai etalase pusat perbelanjaan. Dengan demikian konsumen dapat melihat langsung dan membeli produk dalam negeri,” katanya.

Oleh karena itu, UMKM diminta agar memanfaatkan berbagai hasil riset terkait produk kriya. Sehingga kualitas produk UMKM lebih berdaya saing. Selain itu, UMKM juga dorong lebih menekankan pada penggunaan teknologi canggih dalam proses produksi. Sehingga tingkat produktivitas usaha bisa lebih menarik.

Terlebih lagi, ekonomi kreatif Indonesia saat ini menduduki peringkat ketiga terbesar di dunia dengan sumbangsih terhadap PDB nasional sebesar 7,28 persen. Sementara subsektor kriya merupakan penyumbang ketiga terbesar pada PDB nasional Indonesia.

Dari 17 sektor ekonomi kreatif, sebut Luhut, kriya menjadi penyumbang terbesar dalam hal ini. Adapun pada tahun 2018 subsektor kriya menyumbang US$ 874 juta terhadap PDB nasional, lalu naik 2,5 persen di tahun 2019 yakni sebesar US$ 892 juta.

“Ini perlu kita tingkatkan ke depan karena jumlah UMKM kita lebih dari 61 juta kelompok. Dari 17 sektor ekonomi kreatif penyumbang PDB nasional, sub sektor kriya merupakan penyumbang ketiga terbesar pada PDB nasional Indonesia,” ujar Luhut.

Luhut mengatakan, meski tren sektor kriya positif tapi angka tersebut dinilai masih perlu untuk digenjot lagi. Oleh sebab itu, ia mengajak untuk masyarakat Indonesia mau menggerakkan kampanye mencintai dan membeli produk dalam negeri.

Dengan pencapaian tersebut, menurut Luhut belum cukup. Oleh karena itu, Ia meminta hal tersebut harus terus ditingkatkan. Karena dengan potensi UMKM Indonesia sekitar 60 juta pelaku, kata Luhut, menjadi sangat mungkin untuk menjadi tambah besar. 

Sehingga, Ia mengajak agar masyarakat Indonesia terus mendorong gerakan konsumsi produk dalam negeri. “Oleh karena itu ada Bangga Buatan Indonesia harus kita dorong supaya semua pertumbuhannya jauh lebih besar dari itu,” ungkapnya.