Jakarta, MNEWS.co.id – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) termasuk salah satu sektor yang terbukti resilien di masa pandemi. Bahkan, UMKM turut menyumbang penerimaan negara yang tumbuh 30% pada 2022. Tetapi, UMKM masih butuh bantuan untuk memperkuat aspek permodalan.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, memasuki tahun ini, program subsidi Kredit Usaha Rakyat (KUR) akan ditingkatkan mencapai Rp415 triliun, sedangkan belanja untuk UMKM juga akan naik senilai Rp45,8 triliun. Hal ini dilakukan untuk memperkuat sektor UMKM.
“Kita butuh UMKM yang kuat, tidak hanya masif secara kuantitas namun juga kompetitif secara kualitas,” ujar Sri Mulyani dalam acara BRI Microfinance Outlook 2023, dikutip Jumat (27/1/2023).
Dia menambahkan, di saat banyak negara yang perekonomiannya terpukul keras oleh kombinasi multi-krisis selama dua tahun ke belakang, perekonomian Indonesia justru relatif baik.
Selain itu, pertumbuhan APBN juga terus meningkat sekitar 10-11%. Sri Mulyani meyakinkan pertumbuhan ini untuk masyarakat dan UMKM.
“Saya pastikan sebagian sangat besar belanja ini adalah untuk menyokong kelompok masyarakat paling rentan 40% perekonomian lemah dan juga UMKM, ini fokus kita,” imbuhnya.
Saat ini terdapat 64 juta UMKM di Indonesia yang telah membuka peluang kerja hingga 97% dari keseluruhan lapangan pekerjaan. Data United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) dalam ASEAN Investment Report 2022 yang diterbitkan Oktober 2022 menyebutkan, pelaku UMKM tercatat sebanyak 65,46 juta pelaku dan berkontribusi sebesar 60,3% terhadap PDB.
Namun, berdasarkan data terbaru Bank Indonesia, kredit UMKM per Oktober 2022 mencapai Rp1.237,8 triliun atau tumbuh 17,7% secara tahunan (year on year). Artinya, porsi kredit UMKM terhadap total kredit perbankan baru mencapai 19,6%.