Ilustrasi Ritel Modern. (Foto: Akurat.co)

MNEWS.co.id – Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus memperkuat sinergi dan kolaborasi sektor ritel sebagai upaya untuk meningkatkan ekonomi serta pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), khususnya warung/ritel/tradisional. Dengan pemberdayaan ekonomi melalui UMKM, Indonesia bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Hal tersebut ditegaskan oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan saat meresmikan Mizan Mart di Pondok Pesantren Al Mizan di Lamongan, Jawa Timur, pada Sabtu (6/5/2023).

“Kunci sukses pemberdayaan UMKM adalah kolaborasi. Dengan gerakan pemberdayaan ekonomi UMKM, kita bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” ujar Mendag Zulkifli Hasan dalam keterangan pers yang dikutip oleh MNEWS.co.id, Senin (8/5/2023).

Zulkifli Hasan mengungkapkan, Mizan Mart merupakan bentuk kemitraan antara grosir modern dengan warung milik Pondok Pesantren Al-Mizan Muhammadiyah Lamongan.

Dengan kemitraan ini, warung akan mendapatkan banyak keuntungan, antara lain jaminan pasokan barang dengan harga yang kompetitif, pendampingan usaha, dukungan manajemen ritel yang modern, digitalisasi pembayaran melalui QRIS, serta penjualan produk-produk digital seperti pulsa, token listrik, bayar tagihan dan lainnya.

“Diharapkan melalui kemitraan ini, ekonomi umat dapat bangkit. Dari warung bisa menjadi supermarket. Dari supermarket bisa menjadi grosir dan pabrik-pabrik. Oleh karena itu ayo menjadi pelopor kebangkitan ekonomi,” kata Zulkifli Hasan.

Pada 2022, ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,31 persen, lebih tinggi dibandingkan 2021 yang tercatat sebesar 3,7 persen. Konsumsi rumah tangga memiliki kontribusi terbesar pada pertumbuhan ekonomi Indonesia 2022, yakni sebesar 51,87 persen.

Sektor ritel, baik toko swalayan maupun ritel tradisional seperti toko kelontong/warung skala UMKM memiliki kontribusi penting dalam mendorong pemulihan konsumsi rumah tangga tersebut.

Sektor ritel (perdagangan eceran) memiliki peran penting dalam memulihkan konsumsi rumah tangga. Pemulihan ini diharapkan semakin meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

Sementara itu, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengapresiasi Muhammadiyah yang terus membuat kemajuan di bidang amal usahanya. Muhammadiyah telah menjadi bagian integral dan menyatu dalam membangun dan menyejahterakan umat.

“Muhammadiyah memang megilan (luar biasa). Sudah banyak hal yang telah dirintis dan dilakukan Muhammadiyah melalui amal usahanya. Sudah punya universitas, rumah sakit terbaik, sekolah terbaik, dan sekarang membuat Mizan Mart,” kata Yuhronur.

Bupati Yuhronur menambahkan, saat ini Kabupaten Lamongan merupakan produsen beras dan ikan terbesar di Jawa Timur dan sekaligus menjadi lumbung pangan nasional. Pertumbuhan ekonomi Lamongan mencapai 5,56 persen pada 2022 dengan indeks pembangunan manusia 74,02 lebih tinggi dari Jawa Timur.