Ilustrasi. Peserta mempraktikkan cara memotret produk saat pelatihan fotografi produk UMKM. (Foto: Dedhez Anggara)

MNEWS.co.id – Di era penjualan online, presentasi visual yang menarik dan profesional berperan penting untuk meningkatkan nilai dan daya tarik produk. Salah satu cara efektif yang dapat dilakukan oleh pelaku UMKM dalam memberikan nilai tambah bagi produknya adalah dengan memaksimalkan fotografi produk.

Menjawab tantangan ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi berkolaborasi bersama Lampu menggelar Workshop Fotografi untuk UMKM di Bukalapak Headquarters Metropolitan Tower, Jakarta Selatan beberapa waktu yang lalu.

Workshop Fotografi ini mengajak beberapa pelaku UMKM memaksimalkan penjualannya dengan memanfaatkan foto produk yang menarik sehingga pelanggan dapat tertarik untuk membeli. Kegiatan ini meliputi sesi gelar wicara dan praktik secara offline yang dihadiri oleh 242 orang peserta luring.

Survei Indeks Literasi Digital Nasional yang dilakukan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center (KIC) pada tahun 2022 lalu yang menunjukkan bahwa kapasitas Literasi Digital masyarakat Indonesia dinilai sebesar 3.54 dari 5.00. Berdasarkan hal tersebut, tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori “sedang”.

Berdasarkan hal tersebut, Kemenkominfo berkolaborasi dengan sejumlah komunitas dan kelompok masyarakat untuk meliterasi masyarakat tentang materi yang didasarkan pada 4 pilar utama literasi digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.

Kegiatan Workshop Fotografi untuk UMKM dibuka dengan sesi gelar wicara mengenai pengenalan dasar dalam fotografi dan juga prospek konten visual dalam dunia digital marketing.

Food Photographer dan Digital Marketer, Herry Tjiang menyampaikan bahwa dalam mengembangkan usaha melalui sebuah platform digital setiap produk harus memiliki konten visual yang baik termasuk dibagian foto produknya.

“Bagi sebuah produk, foto itu harus yang terbaik. Hal terpenting adalah foto produk yang dijual online harus merepresentasikan tiga hal yakni menarik, informatif dan mampu mendeskripsikan sebuah produk,” tutur Herry.

Herry juga menambahkan bahwa saat ini tahap produksi foto produk sudah sangat mudah untuk dilakukan oleh semua orang dengan smartphone mereka.

“Smartphone saat ini sudah memiliki varian lensa yang dapat digunakan sesuai kebutuhan ada wide, zoom, dan sebagian ada yang memiliki vitur makro. ” ujarnya.

Selaras dengan yang disampaikan Herry, CEO LeetMedia Addry Danu turut menambahkan bahwa peserta harus memahami pentingnya branding dan strategi dalam membuat konten visual, mempelajari cara mengembangkan agar dapat dikenal oleh audiens dan membuat konten visual yang selaras dengan brand dan tujuan bisnis.

“Dengan strategi digital marketing yang tepat, sebuah produk akan bisa menjadi top of mind konsumen. Sehingga setiap kebutuhan yang bisa dipenuhi oleh produk tertentu yang sudah ada di pikirannya, akan berpotensi menjadi pilihan utama pembelian konsumen tersebut,” tutur Addry.

Menurut Addry, setiap peserta diharuskan memiliki pembeda satu sama lain sebagai brand identity di setiap produk yang mereka jual. Ini bertujuan untuk mendapatkan segmentasi konsumennya masing-masing sehingga setiap brand dapat menganalisa sekmentasi pasar mana yang akan dituju.

“Dalam membuat sebuah produk, kita harus ada pembeda dari setiap pesaing kita, itu yang akan menjadi sebuah brand identity kita,” tegasnya.

Kegiatan dilanjutkan dengan sesi praktik yang dipandu langsung oleh Herry Tjiang. Dalam sesi ini, Herry menyampaikan bahwa foto produk yang baik memiliki komposisi (aspek ratio), pencahayaan yang baik (tidak terlalu gelap dan terlalu terang) dan juga fokus (aperture) sehingga produk dapat terlihat jelas.

Setelah memberikan pengenalan dasar mengenai foto produk, para peserta diajak untuk mempraktikkan produksi dasar pembuatan foto produk dengan memanfaatkan mini studio yang telah disiapkan oleh panitia.

Praktek yang dilakukan meliputi cara pengambilan gambar yang baik, cara penempatan produk yang tepat untuk memperoleh visual terbaik, dan yang terakhir adalah editing sederhana menggunakan aplikasi editing snapsheet dan Pebblely.com untuk mengganti latar dari foto yang dihasilkan.

Kegiatan Workshop Fotografi untuk UMKM merupakan salah satu upaya literasi digital untuk segmen masyarakat umum dalam rangkaian kegiatan program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo).

Program Indonesia Makin Cakap Digital bertujuan untuk memberikan literasi tentang teknologi digital kepada 50 juta masyarakat Indonesia hingga tahun 2024.