Jakarta, MNEWS.co.id – Di tengah masa pandemi Covid-19, peran koperasi sebagai lembaga sosial-ekonomi sangat dibutuhkan. Bahkan, hal ini bisa menjadi momentum bagi koperasi untuk unjuk gigi sebagai rumah besar bagi UMKM dan berperan sebagai aggregator.
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Nasari terus berinovasi untuk memperkuat eksistensi serta kompetensi melalui pengaplikasian digital dan teknologi terkini agar senantiasa memberikan pelayanan prima bagi anggota.
Bertepatan dengan usianya yang ke-23 tahun, KSP Nasari meluncurkan aplikasi koperasi digital pertama di Indonesia yang diberi nama Nasari Digital (NADI). Aplikasi ini diperuntukkan bagi anggota KSP Nasari dan Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS) Nasari Syariah.
Dalam kegiatan Instagram Live Sahabat UMKM bersama NADI pada Jumat (1/10/21), Founder Nasari Digital, Rini Ester menjelaskan, aplikasi Nadi hadir sebagai platform yang akan mewadahi para anggota KSP Nasari dengan memberikan pelayanan secara online.
Selain itu, aplikasi ini akan memudahkan anggota KSP Nasari yang tadinya konvesional untuk dapat beralih ke digital, sehingga dapat mempersingkat waktu pemrosesan saat mengajukan tabungan atau simpanan pinjaman.
“Nantinya para anggota sistemnya akan membuka rekening di aplikasi NADI agar prosesnya lebih cepat. Namun untuk proses verifikasi data, peminjaman lebih akurat untuk memverifikasi semuanya itu tetap bisa datang ke kantor cabang,” ujar Rini dikutip dari website Sahabat UMKM.
Sejalan dengan keinginan Kementerian Koperasi dan UKM yang mengharapkan koperasi untuk dapat bertransformasi digital guna beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, maka aplikasi Nadi hadir dengan tujuan utamanya untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi anggota KSP Nasari.
Dengan mengusung tagline ‘Koperasi Masa Kini’ melalui aplikasi Nadi, Nasari ingin melibatkan generasi milenial untuk berperan aktif dalam perkembangan koperasi di era digitalisasi saat ini.
Hal ini bertujuan untuk mengenalkan koperasi lebih dalam kepada anak muda dan menepis anggapan entitas yang sudah ketinggalan zaman. Menurut Rini, koperasi saat ini justru telah menunjukkan eksistensinya sebagai wadah generasi muda dalam mengembangkan potensi perekonomian nasional.
“Jadi, aplikasi Nadi juga ingin memperkenalkan koperasi sebagai awal mula perekonomian rakyat di Indonesia kepada generasi muda, agar mereka bisa lebih tahu tentang sejarahnya. Apalagi metode koperasi itu sangatlah milenial, mulai dari saling berkumpul dan bergotong royong satu sama lain memang erat kaitannya buat anak muda,” ujarnya.
Guna membantu para pelaku UMKM, aplikasi Nadi memiliki beberapa fitur pendukung untuk mewadahi pelaku usaha salah satunya melalui Pasar Nadi.
Pasar Nadi merupakan sebuah marketplace dari Nasari yang khusus memasarkan berbagai produk lokal khususnya UMKM dengan kualitas yang bagus dan ekslusif. Aplikasi Nadi juga memberikan banyak keuntungan dengan 5 fitur unggulannya seperti Simpanan, Pinjaman, Rapat Nadi, Pasar Nadi, dan Dompet Nadi.
Rini menambahkan, yang membedakan aplikasi Nadi dengan sejenisnya yaitu para pengguna tidak hanya memasarkan produk usahanya, namun mereka bisa meminjam, mendapatkan akses permodalan, meningkatkan branding dan awareness, hingga mengelola bisnis melalui simpanan sendiri.
“Kita memang berbeda dengan aplikasi lainnya karena ingin mensiasati semuanya agar bisa saling berekosistem dan berkesinambungan,” ujar Rini.
Tidak hanya itu, para pengguna nantinya melalui aplikasi Nadi bisa memanfaatkan usahanya sebagai merchant melalui digitalisasi yang didukung dengan pembayaran cashless melalui QRIS.
Grand launching aplikasi Nadi digelar pada Sabtu (2/10/21) dengan mengangkat tema “Koperasi Modern, UMKM Tangguh, dan Pariwisata Bangkit” dan diadakan secara hybrid luring dan daring.
Rini menjelaskan, rangkaian kegiatan launching ini menghadirkan berbagai aktivitas live performance hingga live shopping produk UMKM. Selain itu hadir juga Gerakan Orang Tua Asuh yang bertujuan mendonasikan semua hasil penjualan produk di aplikasi Nadi.
Melalui kegiatan launching aplikasi Nadi, Nasari ingin memotivasi bagi koperasi-koperasi lain untuk bertransformasi digital agar bisa bertumbuh bersama-sama. Selain itu juga mendukung pelaku UMKM, anggota koperasi, dan berbagai pihak agar yang terdampak pandemi untuk bisa survive dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital.