Jakarta, MNEWS.co.id – PT Bank Negara Indonesia (Persero) atau BNI secara konsisten merencanakan, strategi inisiasi, eksekusi, monitoring, evaluasi dan perbaikan terhadap program penyaluran KUR dari tahun ke tahun untuk memastikan manfaat kredit tersebut.
Inovasi menyalurkan KUR terus dilakukan. Mulai penyaluran berbasis klaster, penetrasi pasar orange zone sekitar outlet BNI, value chain financing mitra usaha dari debitur korporasi (baik komoditas pertanian, perikanan, dan perdagangan), mengembangkan program pemerintah berupa KUR Tani, bersinergi dengan mitra startup, meningkatkan kualitas, ketepatan pola penyaluran secara one on one dan mengembangkan kemudahan akses pembiayaan KUR melalui digital.
”Inovasi-inovasi itu, mengantarkan perusahaan dinobatkan sebagai Penyalur KUR Terbaik 1 tahun lalu dari Kementerian Koordinator Perekonomian,” kata Tambok P Setyawati selaku Direktur Bisnis Usaha Mikro Kecil Menengah dan Jaringan BNI.
Perjalanan BNI dalam pembangunan nasional tidak dapat dipungkiri. Salah satunya turut serta dalam pengembangan dan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Perusahaan aktif mendukung program pemerintah dalam pengembangan UMKM melalui dukungan pemberian kredit atau pembiayaan kepada UMKM.
Aspek permodalan menjadi masalah klasik pengembangan UMKM. Padahal, secara prospek, banyak UMKM memiliki usaha layak untuk diberi akses perbankan (feasible). Namun, UMKM belum memiliki banyak kesempatan untuk mengakses perbankan dibanding sektor usaha korporasi.
Peran strategis BNI, salah satunya memberi manfaat nyata kepada masyarakat yang tidak mendapat akses literasi keuangan menjadi bankable. Dukungan permodalan murah, cepat melalui pola klaster, dan menghadirkan pendampingan. Pola pembiayaan kepada UMKM dikelompokkan atas dasar tiga kondisi kemampuan usaha.
Pertama, UMKM potensial feasible namun belum bankable. Pola pembiayaan diberikan melalui skema kemitraan. Kedua, UMKM telah feasible namun belum bankable, pola pembiayaan diberikan dalam bentuk skema subsidi atau pinjaman dengan subsidi bunga oleh pemerintah lainnya. Ketiga, UMKM feasible dan bankable, diberikan fasilitas kredit komersil segmen kecil.