Pelaku IKM Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, menunjukan olahan lidah buaya. (Foto: Sutarmi)

Kulon progo, MNEWS.co.id – Tanaman aloe vera atau lebih dikenal dengan lidah buaya menjadi peluang bisnis bagi pelaku industri kecil menengah (IKM) di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Tanaman lidah buaya diklaim memiliki banyak khasiat bagi kesehatan tubuh. Seperti mengobati asam lambung, panas dalam, lemah jantung, sakit tenggorokan dan batuk.

Pemilik Galery De Cends Aloevera, Christianingsih, memulai usaha dengan bahan dasar lidah buaya ketika Ia melihat banyak petani yang membudidayakan tanaman tersebut namun tidak digunakan dengan baik.

Kemudian Christianingsih memiliki ide untuk mengolahnya menjadi beberapa macam produk makanan seperti dodol, cendol dan lumpia. Bahkan lidah buaya juga diproduksinya dalam bentuk serbuk untuk dibuat minuman.

Christianingsih memulai usaha sejak September 2019 itu, kemudian membuka outlet dengan sistem franchise di Kabupaten Kulon Progo.  “Saat itu kami membuka outlet di dekat UNY Wates dan memiliki pegawai seorang mahasiswa sehingga banyak pelanggan kami dari kalangan mahasiswa. Bahkan dalam seminggu bisa membutuhkan bahan dasar lidah buaya hingga 3 kuintal,” katanya saat dilansir dari Antara.

Karena memiliki prospek bisnis yang cukup bagus, Christianingsih  terus mengembangkan produk olahannya dengan memadukan tanaman lidah buaya dan daun kelor menjadi camilan stik. Namun tidak sembarang lidah buaya bisa dibuat berbagai olahan. Ia menilai lidah buaya yang bagus untuk diolah yakni tidak terdapat bercak di kulit tanaman dan ukuran pelepahnya minimal 3 ons.

Adapun berbagai olahan dari lidah buaya tersebut telah dipasarkannya melalui offline di Galeri Pasar Kota Gede Yogyakarta International Airport (YIA), Pamella Supermarket dan Toko oleh-oleh Wingko Susilowati.

Saat ini dirinya dibantu beberapa tenaga di lingkungan tempat tinggalnya memproduksi beberapa produk makanan olahan dari lidah buaya,  antara lain cendol, lumpia, dan minuman serbuk.

Christiyaningsih menambahkan sebagai dampak pandemi COVID-19 ini, beberapa gerai tutup dan hanya fokus satu gerai. Pada masa pendemi ini, pihaknya lebih fokus melayani pasar daring melalui WhatsApp, Instagram dan marketplace supaya dapat bertahan dan tetap berproduksi.