
Bojonegoro, MNEWS.co.id – Dampak masa pandemi Covid-19 dan pemberlakuan PPKM Darurat ternyata tak selamanya negatif. Di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, terdapat kisah pelaku UMKM penjual kue nan unik yang justru meraup untung di masa PPKM Darurat.
Dadar gulung polkadot aneka warna menjadi jualan pelaku UMKM bernama Anni Sukmawati. Pelaku usaha asal Jalan MH Thamrin, Kelurahan Ledok Kulon, Kabupaten Bojonegoro ini telah merintis usaha dadar gulung aneka warna sejak 2018 lalu.
Anni mengaku mendapat inspirasi dadar gulung aneka warna dari tren warna-warni pakaian yang sempat ngehits. Alhasil Ia memilih untuk mengkreasikan ke dalam kue dadar gulungnya.
“Terinspirasi itu akhirnya bikin polkadot, konsumen aku bisa request warna sesuai permintaan, mereka nanti polkadotnya aku yang nentukan. Nanti dia polkadotnya minta warna apa,” katanya dikutip dari Okezone.
Proses pembuatan dadar gulung polkadot sedikit lebih rumit dibanding dadar gulung biasanya. Selain dari sisi bahan baku harus menambahkan pewarna makanan, alokasi waktu juga lebih banyak.
“Ada perbedaan, buat polkadotnya, biasanya (buat dadar gulungnya), kalau biasa kayak bikin kulit lumpia, kalau polkadot, dua kali kerja. Kalau tinggal cetak, saya hitung satu jam bisa membuat 50 biji polkadot. Lebih lama dua kali kerja, bikin polkadot dulu, kalau polkadotnya sudah kering, baru di kasih kulitnya yang besar,” tambahnya.
Namun dari segi bahan sebenarnya tak jauh berbeda dengan pembuatan dadar gulung pada biasanya. Hanya menambahkan adanya pewarna makanan untuk lebih menarik dikonsumsi. “Polkadot memakai pewarna makanan, tapi itu aman untuk kesehatan. Bahan – bahan lainnya kayak tepung, telur, santan cair, gula pasir,” tutur Anni.
Berkat keunikan inilah dadar gulung polkadot dengan jenama Imoet Argha kreasinya laris manis. Bahkan beberapa pelanggannya kerap kali membagikan testimoni dan memberikan nomornya ke orang lain yang bertanya hasil kreasinya itu. Kini pelanggannya hampir merata mulai dari para aparatur sipil negara (ASN) hingga masyarakat biasa rutin membeli produknya.
Tidak hanya itu, Anni juga mendapat tawaran kerja sama dengan minimarket terkemuka. Di mana pihaknya harus menyediakan 50 biji dadar gulung yang dijual di 20 minimarket Indomaret di seluruh Kota Bojonegoro.
Selain itu, kini setiap hari usaha rumahan miliknya juga kian laris manis. Setiap harinya Anni membuat dadar gulung pulkadot sebanyak 100 biji. Jumlah itu belum termasuk pesanan yang kadang datang serta kue – kue basah dan kering lainnya.
Satu dadar gulung polkadot dijual dengan harga cukup terjangkau, bila konsumen membeli eceran per biji, dibanderol Rp1.500. Ia juga memproduksi dadar gulung biasa dengan harga Rp1.300 per buah.
Namun khusus untuk dadar gulung polkadot, Ia menyediakan kemasan praktis satu kardus dengan isi 10 yang dibanderol harga Rp15 ribu satu kotak, sudah termasuk ongkos kirimnya ke seluruh Kecamatan Bojonegoro Kota, dengan penjualan online memanfaatkan teknologi.
Banyaknya pesanan membuat Anni kerap kali kesulitan memenuhi. Selain karena faktor keterbatasan tenaga yang membantu, bahan baku dadar gulung polkadot terkadang juga harus beli dengan jumlah terbatas.