Ilustrasi digitalisasi UKM. (Foto: Antara)

Jakarta, MNEWS.co.id –  Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mendukung penuh pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) atau pun ultra mikro (UMi) memanfaatkan peluang teknologi digital.

Kominfo juga melakukan pendampingan terhadap UMKM dan Ultra Mikro (UMi), maupun kelompok-kelompok sadar wisata, dan desa-desa wisata. “Guna memaksimalkan peluang dari teknologi digital melalui berbagai program dukungan untuk pengembangan sektor-sektor tersebut,” kata Johnny yang dikutip dalam siaran pers Kominfo.

Johnny mengatakan langkah dilakukan sebagai inisiasi kerja sama dengan berbagai platform belanja online di dalam maupun luar negeri untuk memasarkan produk-produk UMKM karya anak bangsa. Apalagi ruang digital saat ini menjadi sektor yang menjanjikan dan menjadi tulang punggung perekonomian.

“Kita harapkan bahwa ruang digital ekonomi kita diisi oleh hasil produksi anak-anak bangsa sendiri. Jangan sampai ruang digital kita dimanfaatkan hanya oleh pihak-pihak asing dan melupakan produksi produk dan pasar kita sendiri di dalam negeri,” ungkapnya.

Berkaitan destinasi wisata, Ia menambahkan pihaknya telah membuat model prototype Aplikasi Jaringan Pariwisata Hub (JPHub) sebagai aplikasi tunggal untuk integrasi destinasi pariwisata dan UMKM serta Ultra Mikro (UMi) Indonesia. Ia berharap aplikasi ini dapat mengembangkan pariwisata dan sektor UMKM di dalamnya.

“Mudah-mudahan, JPHub ini bisa berfungsi dengan baik dan dimanfaatkan secara optimal, secara maksimal, untuk kepentingan kepariwisataan dan pembangunan ekonomi, baik itu Ultra Mikro maupun UMKM nya itu sendiri,” tambah Johnny.

Selain itu, saat ini, dukungan Kementerian Kominfo berupa deployment pembangunan infrastruktur telekomunikasi dan digital di seluruh pelosok tanah air di destinasi wisata penting Indonesia.

Menurutnya, infrastruktur telekomunikasi maupun digital dibangun baik oleh Kominfo khusus wilayah 3T (terluar, tertinggal, terdepan) maupun operator seluler untuk wilayah-wilayah komersial. Saat ini masih banyak desa atau kelurahan belum tersedia 4G sinyal coverage. Karena itu, sejak 2021 hingga tahun 2022 akan dilakukan massive infrastructure deployment untuk Information and Communication Technology (ICT).