Jakarta, MNEWS.co.id – Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) akan fokus untuk memberdayakan pelaku Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di daerah. Fokus yang akan diprioritaskan yakni penyaluran dana bantuan sosial.
Teten Masduki, Menteri Koperasi dan UKM mengatakan pada tahap pertama dari kolaborasi tersebut adalah dengan penyaluran Banpres bagi 12 juta usaha mikro yang rencananya mulai disalurkan pada 17 Agustus 2020. Masing-masing pelaku usaha mikro akan mendapatkan dana hibah Rp2,4 juta
“Selain program reguler yaitu pemberdayaan UMKM, juga percepatan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan kerja sama dalam penyediaan database UMKM,” katanya dilansir dari siaran pers Kemenkop UKM.
Ia menambahkan bahwa data pelaku UMKM jumlahnya sangat banyak dan tersebar di daerah. Maka dari itu, berkolaborasi dengan Kemendagri akan memudahkan dalam mendapatkan data pengusaha mikro hingga ke lingkup desa.
Penyaluran dana tersebut akan dilakukan dalam dua tahap yaitu, pertama akan diberikan kepada 9,1 juta pelaku usaha mikro di daerah. Setalah itu sisanya akan disalurkan di tahap kedua dalam rentang waktu yang tak terlalu lama dengan tahap.
Sementara itu, Menteri Dalam Negri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan pihaknya berkomitmen mendorong penyerapan anggaran program pemulihan ekonomi nasional di daerah. Sebanyak 548 kepala daerah telah dikumpulkan agar segera mempercepat penyerapan anggaran.
Dalam pemulihan ekonomi sektor UMKM, perlu adanya gotong royong. Tito menegaskan pihaknya siap menjembatani langkah besar yang disiapkan Tim Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional Covid-19.
“99 persen data WNI ada di kami yaitu di Ditjen Dukcapil, kami juga memiliki jangkauan sampai ke desa-desa, nantinya tim penggerak PKK akan diterjunkan untuk membagikan masker ke masyarakat. Masker tersebut kami serap dari UMKM,” kata Tito.