Bank Mandiri bekerja sama dengan Fintech dan E-commerce dalam penyaluran pinjaman kepada UMKM Berbasis Platform. (Foto: CNBC Indonesia)
Bank Mandiri bekerja sama dengan Fintech dan E-commerce dalam penyaluran pinjaman kepada UMKM Berbasis Platform. (Foto: CNBC Indonesia)

Jakarta, MNEWS.co.id – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk bekerja sama dengan 16 platform digital untuk membantu menyalurkan modal pinjaman kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Biaya dana pinjaman yang dapat tersalurkan pada tahun 2020 ini ditargetkan mencapai Rp 1 triliun.

Platform tersebut terdiri dari tiga perusahaan e-commerce, sembilan perusahaan teknologi finansial serta tiga enabler. Mereka di antaranya, Bukalapak, Shopee, Tokopedia, Grab, Ovo, okke, Akseleran, Amartha, serta Crowde, Investree, Koinworks, Modal Rakyat, Taralite, Trusting Social, Privyid.

Royke Tumilaar selaku Direktur Utama Bank Mandiri, mengatakan tujuan dari pemilihan beberapa  platform tersebut adalah untuk meningkatkan efisiensi biaya penyaluran. Selain itu juga mempercepat jangka waktu pencairan modal pinjaman hingga sampai ke pelaku UMKM.

Bank Mandiri perlu memperkuat basis bisnis penyaluran kredit UMKM dengan basis teknologi digital yang bagus. Pihaknya berharap menggandeng platform digital sebagai lembaga penyalur diharapkan bisa menjadi terobosan untuk mempermudah jangkauan UMKM terhadap modal perbankan.

“Market UMKM besar dan kita tidak bisa pakai cara lama. Tapi Bank Mandiri tetap di kredit komersial sehingga tidak bersaing dengan bank penyalur KUR,” kata Royke.

Dengan hadirnya teknologi e-commerce maupun teknologi finansial sangat mempermudah penyaluran pembiayaan produktif. Selanjutnya perseroan akan terus membuka akses pembiayaan dengan merangkul lebih banyak platform digital potensial lainnya.

Ia mengatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir Mandiri telah menerapkan transformasi digital pada proses internal sehingga pemrosesan kredit menjadi sangat ringkas.

Sementara dari sisi teknologi, Bank Mandiri menggandeng platform TI seperti PrivyID, Trusting Social Indonesia, dan Mitra Transaksi Indonesia, untuk memastikan kecepatan dan ketepatan dalam penyaluran kredit UMKM.

Untuk sisi aspek manajemen risiko, Royke menegaskan Bank Mandiri memastikan bahwa proses penyaluran kredit secara non-tradisional ini akan memenuhi prinsip kehati-hatian dan tata kelola perusahaan yang baik. Pihaknya berharap kerjasama tersebut tetap memperhatikan kualitas penyaluran kredit UMKM berbasis platform sehingga rasio kredit bermasalah terjaga baik.