Tampilan Kemasan Produk Omah Rendang. (Foto: Instagram/omahrendang)

Jakarta, MNEWS.co.id – Salah satu jenis kuliner yang menjadi ciri khas masakan Indonesia dan telah berkembang menjadi salah satu pilihan makanan siap saji adalah rendang. Kelezatan lauk siap makan dari Minang ini memang sudah tidak diragukan. Apalagi rendang merupakan makanan yang awet hingga bisa dikonsumsi dalam waktu yang lama.

Afriani adalah salah satu pelaku usaha asal Tangerang yang menekuni usaha kuliner rendang dengan merek ‘Omah Rendang’. Usaha kuliner ini dibangunnya sejak Maret 2016, setelah sebelumnya sempat membangun usaha lain di sektor fesyen.

Omah Rendang memiliki makna rumah rendang, yang didasari oleh keinginan Afriani untuk mempunyai bisnis rumah makan atau catering. Kala itu di akhir tahun 2015, Ia memutuskan berhenti dari pekerjaannya dan membangun bisnis kuliner rendang dalam keadaan kondisi kepepet. Lalu Afriani berpikir untuk mencoba usaha musiman yang selama ini sudah dikerjakannya saat bulan Ramadhan dan Lebaran dengan pemesanan pre order (PO).

“Makanya dengan kondisi “the power of kepepet”, saya pun nekat menjalani usaha ini. Ya dengan modal nekat dan bismillah usaha saya bisa berjalan hingga saat ini,” kata Afriani kepada M-News.

Afriani mengatakan, selain memiliki passion dalam sektor kuliner, penggunaan resep turun-temurun yang berasal dari nenek moyang asli Minangkabau menjadi alasan utamanya dalam membangun usaha Omah Rendang.

Bumbu yang digunakan dikirimkan langsung dari kampungnya, sehingga beberapa konsumen pun menyukai produk Omah Rendang karena rasanya yang otentik khas Kota Padang.

Tidak hanya bumbu, kelebihan dari Omah Rendang adalah keunikan variasi produk yang dihasilkan yaitu makanan siap saji berbahan dasar rendang mulai dari sushi rendang, spaghetti rendang, burger rendang, dan lainnya.

Lokasi pembuatan usaha Omah Rendang terletak di daerah Ciledug, Tangerang, dengan jumlah produksi 10 kg per hari dan mengandalkan pergantian jam kerja (shift) bagi karyawannya. Untuk keamanan produk, Afriani memastikan semua bahan baku yang digunakan terjamin kebersihannya.

Mulai dari pembuatan bumbu hingga penggunaan produk bahan dasar seperti daging dan ayam yang segar. Selama proses produksi, Ia memakai peralatan yang memang sudah terjamin kebersihannya dan kemasan produk pun menggunakan plastik vacuum khusus makanan.

Afriani mengakui jika pemasaran dan permodalan menjadi salah satu kendalanya saat mengawali usaha kuliner tersebut hingga dapat berkembang hingga saat ini. Sebelum pandemi, Afriani memanfaatkan strategi offline dalam memasarkan produknya yaitu dengan mengikuti komunitas dan bazaar.

Ketika masa pandemi COVID-19, optimalisasi platform digital menjadi strategi pemasaran yang dilakukan oleh Afriani, mulai dari WhatsApp Business, Facebook, Instagram, dan Google My Business.

Afriani menambahkan, masa pandemi memberikan dampak yang begitu dalam bagi usahanya, mulai dari penurunan omzet yang drastis, pemesanan order yang sepi, dan perubahan strategi pemasaran.

Namun dengan mengikuti dan mematuhi protokol kesehatan produksi dan membuat alternatif varian produk, Ia optimis untuk tetap bertahan menjalankan bisnis kuliner rendangnya.

Afriani berhasil melahirkan berbagai inovasi kuliner berbahan dasar rendang, seperti spageti rendang, sushi rendang, nasi goreng rendang, burger rendang, dan lain-lain. Afriani terus mengejar impian untuk memiliki rumah rendang yang dapat dinikmati langsung oleh para pencinta Omah Rendang.

Di tahun 2022, Omah Rendang juga masuk menjadi salah satu peserta di program Juragan Jaman Now Batch 9.

“Insya Allah sepuluh tahun ke depan bisa mencapai miliaran. Kami bermimpi sepuluh ke depan bisnis auto pilot, yaitu membuka cabang, memiliki reseller di berbagai kota,” ungkapnya.