Jakarta, MNEWS.co.id – Kementerian Riset dan Teknologi (Kemristek) mendorong agar lebih banyak usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) terekspos dengan teknologi digital dan produksi agar UMKM mampu bertahan dan berkembang di masa sulit akibat pandemi COVID-19.
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek), Bambang Brodjonegoro mengatakan kemampuan bertahan UMKM di tengah masa pandemi disebut sangat berpengaruh untuk perekonomian nasional. Untuk itu, kemampuan mereka tetap beroperasi di tengah pandemi COVID-19 juga sangat diperlukan
“Dengan digital dapat memberikan kemudahan dalam akses market. Sehingga eksposur digital mampu membuat UMKM terbantu selama pandemi COVID-19,” ujar Bambang.
Kemristek berfokus mendorong UMKM terhadap akses pasar (market access) dimana selama pandemi dengan adanya pembatasan pergerakan atau pembatasan orang berkumpul, mau tidak mau harus menggunakan pendekatan digital dalam menjalankan ekonomi minim kontak (less contact economy).
Dengan teknologi digital, UMKM dapat menjangkau akses pasar meskipun ada pembatasan pergerakan secara fisik. Sementara itu, sentuhan teknologi produksi membantu UMKM bertahan karena teknologi produksi bisa mengurangi biaya produksi atau membuat biaya produksi menjadi lebih efisien dan meningkatkan keuntungan.
Bambang mengatakan survei menunjukkan UMKM yang memanfaatkan teknologi digital secara relatif mampu bertahan dibandingkan UMKM yang belum. Untuk itu, Bambang mendorong para peneliti dan dosen serta perguruan tinggi dan lembaga penelitian untuk menghasilkan teknologi yang menjawab kebutuhan UMKM, industri, masyarakat dan bangsa.
“Diharapkan perguruan tinggi bisa turut serta memberdayakan UMKM, sehingga nantinya UMKM bisa membawa teknologi ataupun usaha yang berbasis teknologi ke pasar. Baik melalui market platform atau juga melalui kegiatan bisnis biasa,” ungkapnya.