Ketua Koperasi Telekomunikasi Selular dan Deputi Restrukturisasi Usaha Kemenkop dan UKM,dalam diskusi“Menjaring Kemitraan,Perkuat UMKM Naik Kelas” Selasa (26/11/19).(Foto: Edi Hardum)
Ketua Koperasi Telekomunikasi Selular dan Deputi Restrukturisasi Usaha Kemenkop dan UKM,dalam diskusi“Menjaring Kemitraan,Perkuat UMKM Naik Kelas” Selasa (26/11/19).(Foto: Edi Hardum)

Jakarta, MNEWS.co.id –  Kementerian Koperasi (Kemenkop) dan UKM berkomitmen mendorong usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk naik kelas. Hal itu diperlukan untuk pertumbuhan ekonomi nasional tetap berada pada tren yang positif di tengah tantangan global yang semakin berat.

Abdul Kadir Damanik, Deputi Restrukturisasi Usaha Kemenkop dan UKM mengatakan, potensi sektor UMKM untuk mendorong pertumbuhan ekonomi atau PDB nasional terus bertumbuh sangat besar. Namun ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar pertumbuhan ekonomi tersebut bisa melesat sehingga tidak stagnan di sekitar 5% yaitu dengan mendorong UMKM naik kelas.

“UMKM naik kelas itu penting, sebab persentase UMKM yang naik kelas itu akan menentukan, akan mendorong pertumbuhan ekonomi kita. Masalahanya, UMKM kita ini masih banyak yang belum percaya diri,” kata Abdul.

Menurutnya, inovasi dari rata-rata UMKM selama ini juga masih minim sehingga bisnis UMKM kerap jalan di tempat. Belum lagi persoalan finansial atau modal usaha yang kadang menghambat pelaku UMKM untuk meningkatkan produktifitasnya. Persoalan terakhir yaitu keterbatasan akses pemasaran dan juga penyediaan bahan baku.

Dalam mengatasi hal tersebut, Abdul menjelaskan bahwa pihaknya sudah menyiapkan enam strategi jitu. Pertama, Kemenkop dan UKM komitmen untuk memberikan akses pasar yang lebih luas bagi UMKM sektor produksi atau jasa. Kedua adalah, dengan memberikan dukungan pembiayaan ketika UMKM tidak dapat mengakses pembiayaan melalui perbankan. Ketiga, Kemkop dan UKM juga menjamin akan terus memberikan kemudahan serta kesempatan berusaha.

Strategi keempat yaitu meningkatkan daya siang produk UMKM dengan mendorong UMKM memiliki standar kualitas mutu tertentu. Kelima, pengembangan kapasitas manajemen SDM pelaku UMKM dengan terus melakukan pendampingan baik secara online ataupun offline. Keenam, Kemkop dan UKM akan terus bersinergi dengan Kementerian dan Lembaga terkait dan stakeholder lainnya agar lima strategi tersebut dapat berjalan sesuai harapan. 

Ketua Koperasi Telekomunikasi Selular (Kisel), Suryo Hadiyanto, mengatakan koperasi dan UMKM wajib memanfaatkan perkembangan teknologi untuk dapat memasarkan produk-produknya. Dengan begitu pangsa pasar dari koperasi dan UMKM juga akan semakin luas.

Suryo menjelaskan bahwa  Kisel telah melakukan tiga terobosan, yaitu dengan membuat sebuah aplikasi, memperluas channel dan platform baru. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah memastikan bahwa produk serta layanan dari Kisel tersertifikasi atau memenuhi standar yang ditentukan. Dengan begitu daya saing dan tingkat kepercayaan konsumen terhadap produk dan layanan dari Kisel terjamin.

Kisel juga menargetkan pada tahun 2020 membidik target omset hingga Rp7 triliun, dengan digitalisasi usaha dan inovasi yang terus dilakukan oleh Kisel saat ini bisa mencapai omset sebesar Rp6 triliun.