Kemenparekraf Gali Potensi Kopi Lokal di Destinasi Super Prioritas Danau Toba. (Foto: Kemenparekraf)

Medan, MNEWS.co.id – Ada banyak hal menarik di Danau Toba yang bisa dieksplor wisatawan. Danau Toba tidak hanya terkenal memiliki destinasi wisata menakjubkan. Destinasi pariwisata super prioritas ini juga memiliki potensi kopi lokal yang berkualitas baik.

Melihat potensi tersebut, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyelenggarakan kegiatan penguatan Kekayaan Intelektual (KI) sebagai upaya menggali potensi lokal, khususnya kopi di destinasi pariwisata super prioritas Danau Toba, Sumatera Utara.

Robinson Sinaga, Direktur Fasilitasi Kekayaan Intelektual Kemenparekraf menjelaskan, tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia di subsektor kuliner kopi, terutama di daerah-daerah yang potensial di bidang kopi seperti Toba.

Kegiatan ini juga untuk mendukung program pariwisata dalam upaya pengembangan destinasi super prioritas, yaitu Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang.

“Selain itu tujuan dari kegiatan ini juga untuk meningkatkan pemahaman indikasi geografis. Indikasi geografis sendiri merupakan suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu barang atau produk yang karena faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam, faktor manusia. Atau kombinasi dari kedua faktor tersebut memberikan reputasi, kualitas, dan karakteristik tertentu pada barang atau produk yang dihasilkan,” katanya.

Singapura tidak hanya sebagai destinasi belanja yang disukai para wisatawan dunia, termasuk Indonesia. Ada banyak objek wisata lainnya yang bisa dikunjungi, salah satunya Merlion Park.
Kemenparekraf menggelar kegiatan penguatan KI pada 26-30 Agustus 2020, di Labersa Toba Hotel & Convention Centre, Balige, Kabupaten Toba, yang diikuti oleh 60 peserta.

Kabupaten Toba memiliki kekayaan alam berupa kopi, yang merupakan salah satu kekayaan alam Indonesia dan dianggap potensial untuk dipasarkan di market internasional.

Maka masyarakat Toba dituntut untuk memahami dengan baik dalam memproduksi kopi agar dapat membuat industri kopi yang berdaya saing. Dengan begitu industri ekonomi kreatif di Indonesia secara menyeluruh dapat berkembang.

Robinson berharap dengan diselenggarakannya kegiatan ini, masyarakat bisa mengoptimalkan pemanfaatan kopi yang terdapat pada destinasi pariwisata super prioritas Danau Toba.

Kegiatan ini turut menghadirkan, Tenaga Ahli Bidang SDM Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT), Dedy Sulaiman Siregar; Koordinator Fasilitasi Kekayaan Intelektual II, Muhammad Fauzy; Sekretaris Deputi Bidang Industri dan Investasi, Ahmad Rekotomo; Asisten Ekonomi Pembangunan Kabupaten Toba, Sahat Manulang; Ketua Pembina Masyarakat Kopi Indonesia, Edy Panggabean; serta Direktur Masyarakat Kopi Indonesia, Hiburan Marthin Lase.

Dedy Sulaiman mengapresiasi kegiatan Penguatan Kekayaan Intelektual (KI) di Destinasi Pariwisata Super Prioritas Kabupaten Toba.

Ia berharap kegiatan ini dapat memunculkan sumber daya manusia yang produktif dan mengenal lebih dalam tentang kopi khas Toba. “Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat memunculkan entrepreneur muda. Di sisi lain kita bisa lebih mengenal lebih dekat kopi khas Toba,” ungkapnya.