Jakarta, MNEWS.co.id – Kementerian Koperasi dan UKM menargetkan adanya peningkatan kontribusi UMKM terhadap ekspor ke level 15 persen. Hal ini menindaklanjuti instruksi Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang menginginkan adanya peningkatan kontribusi UMKM terhadap ekspor yang saat ini baru mencapai 14 persen.
“Kementerian Koperasi dan UKM diminta presiden (Jokowi) untuk dongkrak ekspor produk UMKM saat ini baru 14 persen. Kita targetkan 15 persen lah tidak usah jauh-jauh,” ujar Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki.
Teten mengatakan maka dari itu pihaknya terus berbenah untuk menciptakan ekosistem berusaha yang jauh lebih kondusif daripada saat ini. “Ini mampu mendukung tumbuhnya UMKM naik kelas, termasuk go global. Kami sedang siapkan,” ungkapnya.
Ia menambahkan ikhtiar untuk penciptaan iklim berusaha yang lebih kondusif itu akan dimulai dengan menghadirkan sistem pembiayaan yang lebih memudahkan pelaku UMKM untuk mengaksesnya. Sehingga memungkinkan UMKM bisa meningkatkan kapasitas produksi dan daya saing produk hingga ke pasar internasional.
“Karena selama ini banyak sekali pembiayaan untuk skala mikro, hampir di seluruh dunia segala model pembiayaan mikro ada di Indonesia. Tetapi dalam evaluasi kami ternyata (aksesnya) tidak mudah bagi mereka untuk mendapat kredit komersial pengembangan kapasitas usahanya,” tambah Teten.
Selain itu, Kemenkop UKM juga terus berupaya meningkatkan nilai alokasi porsi kredit perbankan bagi UMKM hingga di atas 30 persen pada 2024 mendatang. Saat ini, porsi kredit perbankan bagi UMKM baru mencapai 20 persen.
“Begitu juga KUR, saat ini baru maksimum Rp500 juta. Nah, Presiden Jokowi minta tingkatan sampai Rp20 miliar. Sehingga ada kesempatan bagi UMKM untuk mengembangkan kapasitas usahanya,” pungkasnya.
