Focus Group Discussion (FGD) bertema
Focus Group Discussion (FGD) bertema "Wirausaha Pemula vs Pembiayaan" di Bandung, Jumat (24/5/19). Foto: Kemenkop.

Bandung, MNEWS.co.id – Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Rully Indrawan menegaskan bahwa pihaknya akan terus menggelorakan sosialisasi terkait pembiayaan bagi wirausaha pemula di seluruh Indonesia.

“Kita banyak memiliki program bagus khususnya terkait skema pembiayaan bagi UMKM dan wirausaha pemula. Sayangnya, program strategis tersebut belum tersosialisasi dengan baik ke publik,” ucap Rully saat membuka acara Focus Group Discussion (FGD) bertema “Wirausaha Pemula vs Pembiayaan”, hasil kerjasama Kemenkop dan UKM dengan Harian Pikiran Rakyat, di Kota Bandung, Jumat (24/5).

Untuk itu, Rully mengajak seluruh komponen termasuk Gerakan Koperasi untuk intens mensosialisasikan adanya skema pembiayaan bagi UMKM dan wirausaha pemula. “Tujuannya, agar pelaku UMKM dan wirausaha pemula dapat mengetahui sumber-sumber pembiayaan bagi pengembangan usahanya”, tandasnya.

Dengan derasnya sosialisasi pembiayaan, Ia meyakini pelaku KUMKM menjadi kuat untuk bersaing. Hal ini juga menjadi bagian dari penguatan ekonomi rakyat. Provinsi Jawa Barat menjadi Pilot Project karena termasuk salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Deputi Bidang Pembiayaan Kemenkop dan UKM Yuana Sutyowati menambahkan, pemberdayaan UMKM tidak bisa dilakukan secara One Man Show, di mana ada 23 kementerian dan lembaga di bawah koordinasi Menko Perekonomian yang melakukan program tersebut.

“Kita juga sudah bersinergi dengan kalangan akademisi, dimana sudah ada MoU dengan 59 perguruan tinggi di Indonesia,” kata Yuana.

Dirinya menyebutkan, baru sekitar 19,94% UMKM di Indonesia yang mampu mengakses pembiayaan dari sektor perbankan. Artinya, masih banyak UMKM terlebih lagi wirausaha pemula (mikro) yang belum menikmati akses perbankan. “Ada banyak lembaga keuangan alternatif untuk membiayai UMKM dan wirausaha pemula, tidak hanya perbankan. Salah satunya adalah koperasi,” tegasnya.

Apalagi, lanjutnya, kehadiran koperasi memang untuk mendukung usaha dari anggotanya (UMKM). Saat ini, di Indonesia ada sekitar 20.852 unit Koperasi Simpan Pinjam (KSP) yang bisa dijadikan sandaran permodalan bagi UMKM dan wirausaha pemula.

“Di Kemenkop dan UKM juga ada program skim khusus bagi startup capital. Pasalnya, kami menyadari, aspek modal menjadi bagian penting untuk peningkatan usaha,” pungkas Yuana seraya menyatakan, periode 2011-2018 sudah ada sebanyak 20 ribu lebih wirausaha pemula yang mendapat program WP dari Kemenkop dan UKM.

Untuk tahun 2019, pihaknya menargetkan sebanyak 2500 orang wirausaha pemula dengan total dana sebesar Rp30 miliar. Masing-masing wirausaha pemula bisa mendapat bantuan permodalan hingga maksimal Rp 12 juta.

Yuana juga mendorong pelaku UMKM untuk mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga sangat murah, yakni 7% pertahun. “Tahun 2019 ini kita menyiapkan dana subsidi bunga KUR sebesar Rp13,6 triliun. Saat ini, sudah ada tiga koperasi sebagai penyalur KUR, yaitu Kospin Jasa, Kopdit Obor Mas, dan KSP Guna Prima Dana,” jelas Yuana.