Jakarta, MNEWS.co.id – Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) baru-baru ini menyampaikan 26 rekomendasi kebijakan terkait women empowerment, gender equality, green economy dan SDG’s, serta kebijakan lainnya yang berkaitan dengan pelaku UMKM perempuan.
“KemenKopUKM merekomendasikan penguatan ekosistem bisnis milik perempuan untuk meningkatkan keuntungan dan akses pasar yang lebih baik,” kata MenKopUKM Teten Masduki usai Rapat Terbatas bersama Presiden RI dengan topik “Evaluasi Pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi G20”, Senin (28/11/2022).
Lebih lanjut, Teten mengatakan Kemenkop UKM ikut ambil bagian dalam perhelatan Presidensi G20 Indonesia, di antaranya dengan mengkurasi 1.200 produk UKM menjadi 23 produk UKM terpilih sebagai official merchandise G20.
Kemenkop UKM juga menyelenggarakan Side Event bertajuk “Future SMEs Village” yang berlokasi di Bali Collection dengan melibatkan 352 UMKM serta kolaborator dan dihadiri oleh 33.188 pengunjung. Total transaksi pun mencapai Rp5,46 miliar.
Teten mengatakan, mayoritas pelaku UMKM di Indonesia adalah perempuan dengan persentase sebanyak 64,5 persen di antara seluruh pelaku usaha. Artinya, perlu adanya kebijakan keuangan dan infrastruktur yang lebih sensitif gender.
Selain itu, rekomendasi berikutnya dari Kemenkop UKM yaitu mengimplementasikan program untuk meningkatkan literasi digital dan keuangan bagi perempuan sehingga dapat meningkatkan level kesiapan investasi.
“Penting dilakukan oleh pemerintah dan swasta untuk investasi dalam peningkatan digital talent, menciptakan ekosistem digital yang kondusif termasuk infrastruktur, internet, dan perangkat yang terjangkau,” imbuh Teten.
Kemenkop UKM juga turut mendorong kerja sama antara UKM dan perusahaan besar, kemitraan UKM, dan memperluas kemitraan antar pelaku usaha dalam skala yang lebih besar.
Pasalnya, peningkatan kualitas produk UKM dan market intelligence sangat diperlukan agar dapat memenuhi standar pasar internasional.
Dalam kesempatan sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan peranan perempuan yang sangat penting baik dalam ekonomi rumah tangga maupun dalam perekonomian nasional.
“Banyak perempuan yang harus melakukan kegiatan ekonomi dan ini tidak selalu identik dengan karir di luar rumah. Bahkan yang masih ada di dalam rumah juga tetap menjaga dan memelihara ekonomi mereka. Mereka-mereka ini adalah bagian dari UMKM yang banyak sekali di Indonesia,” ungkap Sri Mulyani.