Jakarta, MNEWS.co.id – Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM Victoria Simanungkalit mengatakan, semua pihak harus bersama-sama melakukan upaya agar UMKM bisa segera pulih dari dampak pandemi Covid-19.
“Kami mengharapkan tidak hanya pemerintah yang melakukan perbaikan database, kolaborasi, dan membuka berbagai akses bagi UMKM melalui berbagai kebijakan, tetapi UMKM juga harus konsolidasi, digitalisasi, kreatif, serta inovatif berbasis R&D,” kata Victoria mengutip dari Kompas.com.
Victoria menjelaskan bahwa sektor yang sangat potensial untuk digarap adalah sektor pertanian. Sebab, jika dilihat berdasarkan data, sektor pertanian ini trennya tetap positif. “Terakhir di kuartal 3/ 2020 angkanya di 2,15 persen. Ini potensi. Pangan itu tetap dibutuhkan meski pandemi menerjang,” tambahnya.
Ia menambahkan pelaku UMKM merupakan sektor yang harus pulih lebih dulu. Karena, 99 persen pelaku usaha di Indonesia adalah UMKM dan penyerapan tenaga kerjanya mencapai 97 persen. “Masyarakat harus terlibat secara nyata, yakni dengan belanja produk UMKM supaya ekonomi bisa tetap bergulir,” kata Victoria.
Saat ini pemerintah telah melakukan berbagai kolaborasi. Di antaranya, alokasi dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 123,46 triliun untuk UMKM dan berbagai program lintas stakeholders yang telah ditempuh sebagai langkah gotong-royong untuk memastikan UMKM bertahan di tengah dampak Covid-19 yang kian menyesakkan.
Victoria juga mengatakan, pihaknya juga telah melakukan 6 program PEN khusus UMKM, mulai dari Restrukturisasi Usaha hingga Banpres Produktif, 3,4 juta unit UMKM onboarding, Rp 303 triliun potensi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (PBJP), dan Rp 35 triliun potensi belanja BUMN, 27 juta masker UMKM senilai Rp 150 miliar, kolaborasi 9 Agregator untuk pemenuhan 7 komoditas pangan masyarakat dari KUMKM melalui 9 Klaster Pangan BUMN.