Ilustrasi Pelaku UMKM. (Foto: Unsplash/Annie Spratt)
Ilustrasi Pelaku UMKM. (Foto: Unsplash/Annie Spratt)

Jakarta, MNEWS.co.id – Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM, Victoria Simanungkalit, mengajak seluruh kementerian dan lembaga yang memiliki binaan koperasi dan UKM untuk bersinergi dan konsolidasi program pengembangan UMKM. 

Victoria mengatakan, pihaknya sudah memetakan gambaran di lapangan yang menyebutkan ada 18 K/L yang terkait dengan koperasi dan UKM. Menurutnya dengan terciptanya sinergi dan kolaborasi program antar K/L, target UMKM naik kelas bisa segera diwujudkan.

“Tapi, perlu disadari, kita bukan bermaksud mengubah program K/L yang sudah ada, melainkan lebih kepada saling sharing dan kolaborasi program dengan Kemenkop UKM,” katanya.

Beberapa sektor yang diharapkan dapat disinergikan adalah pertanian, perikanan dan peternakan, ekonomi kreatif, serta sektor pariwisata.

Sementara Direktur Utama Lembaga Layanan Pemasaran (LLP) KUKM, Leonard Theosabrata menegaskan, bahwa Smesco Indonesia akan menjadi center of excellence dan trading house bagi produk UMKM. 

Leonard berharap, data UKM yang dibina seluruh K/L bisa dihadirkan dalam e-katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), dimana para buyer bisa mengakses produk UKM dengan mudah dan cepat. 

Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Pengembangan Strategi dan Kebijakan LKPP Salusra Widya mengungkapkan, pihaknya juga memiliki misi dan target agar produk UMKM bisa masuk ke dalam daftar belanja yang dibutuhkan pemerintah, termasuk pemerintah daerah. Oleh karena itu, LKPP membuat satu katalog atau platform yang berisi aneka macam dan jenis produk yang dibuat UMKM. 

Salusra menggambarkan pihaknya mempertemukan antara yang membutuhkan barang (pembeli) dengan yang memiliki barang (penjual).

“Proses produk UMKM untuk masuk katalog LKPP tidak sulit, dan sangat mudah. Semua bisa klik dan terbuka untuk publik”, kata Salusra.

Dengan adanya katalog, Salusra menjamin pihaknya bisa menghadirkan produk UMKM. “Hanya saja, meski sudah ada produk UMKM di dalam katalog, masih ada lembaga yang enggan membelinya. Saya berharap, dengan adanya sinergitas ini, kita bisa mengantisipasi hal seperti itu tidak terulang,” katanya.