Jakarta, MNEWS.co.id – Produksi sektor pertanian hasil pelaku usaha kecil menengah (UKM) saat ini berada pada momentum yang bagus untuk lebih banyak mengisi pasar ekspor. Permintaan dunia terhadap produk pangan meningkat seiring pelemahan ekonomi global akibat pandemi.
Menteri Perdagang (Mendag) Agus Suparmato mengatakan, pelaku UKM dapat terus berinovasi serta memanfaatkan peluang pasar lokal ataupun internasional. Pada Selasa, (25/8/20) Kemendag baru saja mengekspor bawang merah goreng ke Malaysia sebanyak 20 ton bawang merah goreng dari komitmen pembelian total produk ke Malaysia sebanyak 100 ton.
Menurut Agus, inovasi peningkatan nilai tambah pada komoditas bawang merah bisa menjaga stabilitas harga jual pada saat penen raya di tingkat petani. “Ini kita tampilkan agar bisa diikuti para pelaku usaha dan bahkan petani yang memang apabila panen besar dan over supply bisa dilakukan seperti ini. Kadang kalau setelah panen tidak tahu harus kemana dan ekspor ini sangat baik sehingga bisa stabilkan harga bawang,” ungkapnya.
Ia menambahkan pihaknya akan mempermudah UKM yang ingin mengekspor produknya, namun pemilik usaha harus lebih dulu memenuhi kebutuhan di dalam negeri.
Realisasi ekspor akan sangat membantu dalam mempertahankan kinerja perekonomian Indonesia di tengah pandemi covid-19. Pada periode Juli 2020 nilai ekspor mencapai USD13,7 miliar atau naik 14,3 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Indonesia pun mencatatkan surplus neraca perdagangan, baik pada Juli 2020 maupun secara kumulatif pada periode Januari-Juli 2020. Neraca perdagangan Indonesia pada Juli 2020 surplus USD 3,3 miliar, naik hampir tiga kali lipat dibandingkan Juni 2020 yang surplus USD1,2 miliar.
“Peningkatan tersebut didorong perbaikan neraca perdagangan nonmigas dengan mitra dagang
utama seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Singapura. Bahkan neraca nonmigas Indonesia dengan Singapura pada Juli 2020 kembali surplus, setelah pada bulan sebelumnya mengalami defisit,” kata Agus.