Pekerja rumahan memproses adonan kue untuk di oven di kawasan industri rumahan pembuatan kue kering. (Foto: Beritasatu)

Palu, MNEWS.co.id – Wakil Ketua Bidang Koperasi dan UMKM Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kota Palu, Sulawesi Tengah, M Rizky Hidayatullah meminta pemerintah daerah setempat agar membuka pasar untuk produk industri rumahan (home industry) dan UMKM saat pandemi Covid-19.

Home industry dan UMKM menjadi salah satu komponen yang terdampak pandemi Covid-19, saat ini butuh bantuan dari pemerintah dalam hal penyediaan pasar agar home industry dan UMKM bisa bangkit,” katanya dilansir dari Antara.

Rizky memaparkan jumlah industri rumahan dan UMKM di Kota Palu berkisar di angka 12.000 hingga 13.000 pelaku. Namun, dari jumlah tersebut sekitar 100 industri rumahan dan UMKM produksinya rutin.

Menurutnya, saat pandemi Covid-19 industri rumahan benar-benar tersiksa, dibuktikan dengan angka penjualan hanya berkisar 60 persen. Pada satu sisi, tidak semua industri rumahan dan UMKM memiliki kecukupan modal untuk bertahan di tengah adanya pandemi Covid-19.

Kondisi pandemi saat ini mendorong industri rumahan dan UMKM mencoba untuk mencari pinjaman modal, demi bisa bertahan di situasi itu. “Seperti industri rumahan kerajinan tangan dan makanan olahan, ini mereka juga ikut terdampak dan sulit mencari pasar,” tambahnya.

Rizky mengapresiasi langkah pemerintah membangkitkan industri rumahan dan UMKM lewat BLT. Namun, upaya itu belum memberikan dampak signifikan terhadap kebangkitan UMKM dan home industry.

Ia juga mendukung upaya Pemkot Palu dalam hal memberikan bantuan peralatan kepada industri rumahan dan UMKM, untuk menjalankan usahanya di tengah pandemi Covid-19.