Suasana di Pasar Tanah Abang, Jakarta. (Foto: rri.co.id/Charlie Reinhard)

MNEWS.co.id – Geliat ekonomi pelaku UMKM, sektor bisnis ritel, dan makanan diprediksi akan meningkat dan mengalami pertumbuhan hingga 20% selama Ramadan dibanding hari biasa.

“Seperti tahun-tahun sebelumnya, utamanya sebelum pandemi COVID-19, sektor ritel mengalami peningkatan bisnis paling besar di Ramadan ini,” kata Ketua Umum Kadin DKI Jakarta Diana Dewi dilansir MNEWS.co.id dari Antara.

Diana mengungkapkan, di bulan Ramadan 1445 Hijriah, ada beberapa sektor yang diuntungkan terutama pada sektor barang primer (non cyclical) seperti makanan dan barang bukan primer (consumer cyclical) seperti tekstil.

Kedua sektor tersebut, terutama ritel dan makanan, ungkap Diana, menjadi yang paling bergeliat pada Ramadan. Ia pun memperkirakan akan terjadi lonjakan mencapai 15-20 persen bila dibandingkan hari biasa.

“Bisnis ritel yang banyak dihuni oleh para pelaku UMKM mendapatkan untung, seperti jajanan di pasar dadakan yang muncul sepanjang sebulan penuh di Ramadan,” katanya. 

Untuk Ramadan tahun ini, imbuh Diana, kalau saja bisa menyamai pendapatan sebelum pandemi, maka hal itu sudah luar biasa.

Apalagi, lanjut Diana, saat ini ada kecenderungan daya beli masyarakat melorot bila dibandingkan sebelum pandemi COVID-19.

“Kami akan melihat di akhir puasa nanti, sejauh mana geliat pendapatan sektor-sektor ritel dan UMKM,” katanya.

Kadin DKI Jakarta berharap momentum Ramadan ini bisa dimanfaatkan oleh para pelaku usaha, baik usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) maupun sektor ritel.

Namun, dari sisi harga haruslah diperhatikan sehingga terjadi persaingan yang sehat.

“Kami mengimbau agar para pelaku usaha baik UMKM maupun sektor-sektor ritel bisa bersaing secara sehat sehingga dagangannya bisa menjadi berkah,” katanya.